TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark
Tajen Songan Berujung Maut, Arya Wedakarna Desak Penertiban: “Ini Akan Saya Bawa ke Raker DPD RI Bersama Kapolri"

Tajen Songan Berujung Maut, Arya Wedakarna Desak Penertiban: “Ini Akan Saya Bawa ke Raker DPD RI Bersama Kapolri"

Daftar Isi
×



(Image Facebook Dr. Arya Wedakarna) 

INFODEWATANEWS.COM  — Tradisi tajen atau sabung ayam di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, berubah menjadi tragedi berdarah pada Sabtu (14/6/2025). Seorang pria bernama Komang Alam (37), warga Banjar Tabu, tewas mengenaskan setelah terlibat perkelahian dengan pria berinisial Mangku Luwes (40). Insiden ini menyita perhatian publik, termasuk Senator DPD RI asal Bali, Dr. Arya Wedakarna (AWK), yang buka suara melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya, AWK menyayangkan tragedi tersebut dan menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap praktik sabung ayam di wilayahnya.

"Harusnya BUPATI BANGLI Menertibkan Wilayahnya. Kejadian SONGAN Momentum Bersih-Bersih TAJEN di Bali. Jangan Sampai Ada Korban Lagi," tulis AWK.

Tak hanya berhenti di media sosial, AWK menegaskan bahwa persoalan tajen di Bali akan dibawanya secara resmi ke forum Rapat Kerja (Raker) DPD RI bersama Kapolri di Senayan.

"Ini akan saya bawa ke Raker DPD RI bersama Kapolri. Ini masalah serius, jangan sampai ada korban berikutnya," tegasnya.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 12.00 WITA, ketika warga Desa Songan menggelar sabung ayam di kawasan Enjing Les, Banjar Tabu. Kegiatan sabung ayam memang menjadi tradisi yang biasa digelar masyarakat setempat, meskipun kerap menuai kontroversi terkait legalitasnya.

Namun, suasana mendadak berubah mencekam sekitar pukul 16.00 WITA. Mangku Luwes, yang datang dalam kondisi diduga mabuk, menantang sejumlah warga dan mencari penanggung jawab acara tajen tersebut. Adu mulut pun tak terhindarkan ketika ia berhadapan dengan Komang Alam. Percekcokan yang semula hanya sebatas kata-kata akhirnya memicu pertarungan fisik.

Tragisnya, keduanya saling serang menggunakan senjata tajam. Komang Alam mengalami luka parah pada bagian perut akibat sabetan senjata tajam, sedangkan Mangku Luwes terluka oleh taji ayam aduan yang digunakan saat sabung ayam.

Warga yang melihat kondisi keduanya langsung melakukan pertolongan pertama dan membawa mereka ke RSU Bangli. Namun, meski telah mendapatkan perawatan intensif, nyawa Komang Alam tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Sementara itu, Mangku Luwes saat ini masih dirawat dalam kondisi kritis dan rencananya akan dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Desakan Penertiban Tajen

Kasus ini kembali menyoroti polemik tajen di Bali. Di satu sisi, tajen merupakan tradisi yang masih dipegang oleh sebagian masyarakat, tetapi di sisi lain praktik ini juga sering menjadi pemicu konflik, bahkan kriminalitas.

Senator Arya Wedakarna menilai tragedi di Songan harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan sabung ayam di Bali. Ia mendesak pemerintah daerah, khususnya Bupati Bangli, untuk mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Ini bukan hanya soal tradisi, tapi soal nyawa. Aparat dan pemerintah jangan tutup mata,” pungkas AWK.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut. (am/id). 


0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads