INFODEWATANEWS.COM, Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek menghadiri sekaligus ngupasaksi Puncak Karya Baligia Ida Pedanda Griya Buruan Sanur, Buda Umanis Wuku Prangbakat, Rabu (23/7). Dimana, upacara Mapurwa Daksina menjadi pemuncak rangkaian upakara tersebut.
Sejak pagi hari tampak silih berganti masyarakat yang ikut serta dalam upacara mendatangi lokasi upacara. Rangkaian Puncak Karya diawali dengan Ngadegang Puspa Ida Bhatara Lingga, Ngadegang Puspa Ida Pedanda, Mapurwa Daksina, Matiti Mamah, Ngelinggihang Puspa Lingga, Pemuspan dan Rsi Bojana.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Peovinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Pimpinan OPD serta undangan lainya.
Pengrajeg Karya, Ida Bagus Yoga Adi Putra menjelaskan, rangkaian Karya Baligia Ida Pedanda Griya Buruan Sanur ini telah berlangsung sejak tanggal 5 April lalu yang diawali dengan nyukat genah. Dilanjutkan dengan Upacara Nganam Daun Waringin pada tanggal 17 Juli.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Juli dilanjutkan dengan Upacara Ngajum. Sedangkan Puncak Karya dilaksanakan bertepatan dengan Buda Umanis Wuku Prangbakat, Rabu (23/7) hari ini. Setelah puncak karya, rangkaian dilanjutkan dengan pengembang. Pralina Puja dan Nganyut ke Segara akan dilaksanakan pada 25 Juli mendatang. Sedangkan upacara Nyegara Gunung akan dilaksanakan di Segara Pantai Goa Lawah dan Mepinton pada 7 Agustus mendatang. Lebih lanjut dijelaskan, Karya Baligia Ida Pedanda Griya Buruan Sanur ini diikuti oleh 225 pengiring sawa.
"Astungkara kita berharap seluruh rangkaian karya berjalan lancar dan sesuai dengan harapan kita bersama," ujar Gus Yoga.
Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas pelaksanaan Karya Baligia Ida Pedanda Griya Buruan Sanur ini. Tentunya hal ini merupakan wujud sradha bhakti antara Griya atau Purahita dengan masyarakat atau Para. Sinergi ini tentu sangat baik dalam mewujudkan masyarakat Kota Denpasar yang paras paros sarpanaya dan sagilik, saguluk salunglung subayantaka sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam bahwa kita semua bersaudara.
"Dengan pelaksanaan karya ini tentu kami berharap kedepannya dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya sehingga kehidupan tetap harmonis,” ujar Arya Wibawa. (*).
0Komentar