TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Gubernur Koster Canangkan Gerakan Gotong Royong Semesta Berencana, Ajak Warga Bali Jaga Alam Lewat Aksi Nyata

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Rabu, Oktober 22, 2025
Gambar Utama

 

Gubernur Bali, Wayan Koster, saat memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait pelaksanaan Gotong Royong Semesta Berencana di Denpasar, Senin (20/10). Foto: Ambara /InfoDewataNews.

INFODEWATANEWS.COM, Denpasar — Gubernur Bali Wayan Koster resmi mencanangkan Gerakan Gotong Royong Semesta Berencana sebagai bagian dari pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun (2025–2125). Agenda besar ini disampaikan langsung dalam konferensi pers di Jaya Sabha, Denpasar, yang dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Bali, awak media, Selasa (21/10).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster menegaskan bahwa kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana menjadi langkah awal pelaksanaan haluan pembangunan jangka panjang Bali yang dimulai tahun 2025. Melalui gerakan ini, Pemerintah Provinsi bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Bali akan menggelar aksi nyata berupa penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai secara serentak pada tanggal 25–26 Oktober 2025, bertepatan dengan Rahina Tumpek Wariga.

“Gotong Royong Semesta Berencana bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi gerakan bersama untuk menjaga harmoni alam Bali. Melalui kegiatan menanam pohon dan membersihkan sungai, kita wujudkan rasa bhakti kepada alam yang telah memberi kehidupan bagi kita semua,” ujar Koster di hadapan para jurnalis.

Ia menjelaskan, kegiatan akan diawali secara niskala dan sakala. Secara niskala, persembahyangan akan dilaksanakan di Pura Pengubengan Besakih pada Sabtu (25/10) pukul 08.00 Wita, dilanjutkan penanaman pohon secara simbolis di area pura. 

Untuk tingkat kabupaten/kota, tempat persembahyangan ditentukan oleh masing-masing bupati dan wali kota. Sementara secara sakala, kegiatan besar akan berlangsung keesokan harinya, Minggu (26/10), berupa penanaman pohon dan pembersihan sungai secara serentak di seluruh Bali.

Menurut Koster, Rahina Tumpek Wariga merupakan momentum untuk memuliakan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kehidupan. Ia mengingatkan pentingnya menanam kembali pohon sebagai bentuk rasa terima kasih manusia kepada alam. 

“Kalau selama ini kita hanya memetik hasilnya, maka saat Tumpek Wariga inilah kita belajar memberi kembali kepada alam,” tegasnya.

Dari data sementara yang disampaikan dalam konferensi pers, jumlah peserta yang telah terdaftar melalui Google Form mencapai 47.642 orang, terdiri dari pegawai pemerintah provinsi, ASN kabupaten/kota, aparat TNI/Polri, kepala desa, lurah, bendesa adat, pelajar, hingga komunitas lingkungan. Total luas lahan penanaman mencapai 314 hektar, dengan jumlah bibit sekitar 34.047 pohon dari 25 jenis pohon upakara, pangan, dan pelestarian lingkungan, seperti jepun, cempaka, sandat, nangka, kelapa genjah, sukun, pule, hingga beringin dan trembesi.

Kegiatan tingkat provinsi akan difokuskan di tiga daerah aliran sungai (DAS) utama, yakni Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati, yang melintasi wilayah Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar. Sementara untuk kabupaten lain seperti Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan akan disesuaikan dengan DAS prioritas masing-masing wilayah.

“Bali akan melakukan ini secara berkelanjutan, tidak hanya satu kali. Kegiatan ini adalah bagian dari pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Hijau dan Harmoni,” ungkap Koster.

Selain menanam pohon, kegiatan bersih-bersih sungai juga akan menjadi fokus utama. Hal ini dilakukan untuk mencegah sumbatan dan penyumbatan aliran air yang kerap menyebabkan banjir, terutama menjelang musim hujan pada November hingga Februari. 

“Kami ingin memastikan sungai-sungai di Bali tetap bersih dan berfungsi dengan baik sebagai sumber kehidupan, bukan sumber bencana,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Koster mengajak seluruh masyarakat Bali untuk ikut serta dalam kegiatan ini dengan mendaftar melalui tautan resmi yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Bali. Masyarakat dapat memilih lokasi sesuai domisili atau wilayah asalnya. Ia menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung pada partisipasi dan kesadaran seluruh masyarakat Bali.

“Gotong royong adalah roh kehidupan masyarakat Bali. Jika kita bersama-sama bergerak, maka menjaga alam bukan hal sulit. Mari kita jadikan gerakan ini sebagai warisan bagi generasi masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Menutup konferensi pers, Gubernur Koster menegaskan bahwa kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana akan menjadi agenda rutin setiap tahun dalam rangka menjaga keharmonisan alam dan keseimbangan ekologi Pulau Dewata. “Visi kita jelas — Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. Ini bukan hanya slogan, tapi kerja nyata untuk Bali yang hijau, harmonis, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami