![]() |
Bupati Wayan Adi Arnawa bersama Wabup Bagus Alit Sucipta menerima penghargaan berupa piagam dan penyematan pin alumni kehormatan IPDN. |
INFODEWATANEWS.COM - Momentum penutupan kegiatan retret kepala daerah gelombang kedua yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kamis (26/6), menjadi penanda penting arah baru kolaborasi antar lembaga pemerintah di Indonesia.
Di tengah semangat persahabatan yang mengemuka, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta, secara resmi menerima penghargaan berupa piagam dan penyematan pin alumni kehormatan IPDN. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Badung dalam membangun sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui forum strategi retret kepala daerah.
Retret yang berlangsung selama lima hari ini menjadi ajang refleksi dan konsolidasi bagi 86 kepala daerah dari seluruh Indonesia. Para peserta yang terlibat dalam diskusi mengintensifkan, mendalami berbagai kebijakan nasional, hingga merumuskan pelaksanaan strategi di tingkat lokal yang adaptif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam keterangannya setelah apel penutupan, Bupati Wayan Adi Arnawa menekankan pentingnya sinergi antar pemerintah sebagai fondasi utama keberhasilan pembangunan daerah.
“Forum ini bukan sekedar simbol komitmen, namun ruang dialog yang penting bagi kami para kepala daerah untuk menyuarakan pengalaman, tantangan, dan masukan langsung kepada pemerintah pusat. Kami merasa terhormat menerima pin alumni berprestasi, namun yang terpenting adalah bagaimana semangat kolaboratif ini bisa terus hidup dan diwujudkan dalam kebijakan konkret di daerah,” tegas Bupati Adi Arnawa.
Ia menambahkan, Badung sebagai daerah pariwisata dan pusat ekonomi Bali, memerlukan pendekatan kebijakan yang terintegrasi dan lintas sektor. Pada saat ini, komunikasi yang lancar dengan pemerintah pusat menjadi kunci mengatasi berbagai tantangan pasca-pandemi dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto dalam pidato penutupnya menyampaikan pesan moral yang kuat kepada seluruh peserta retret. Ia mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah, bukan keistimewaan.
"Semakin jabatan tinggi, semakin besar tanggung jawab moral. Jangan pernah menjaga rakyat. Retreat ini adalah wadah sinergi: di mana kebijakan pusat bisa dikritisi, dievaluasi, dan diperkaya oleh masukan daerah. Inilah bentuk pemerintahan yang dialogis dan partisipatif," kata Bima Arya.
Retret kepala daerah digelar dalam dua gelombang dan menjadi salah satu langkah strategi Kemendagri dalam memperkuat kualitas kepemimpinan kepala daerah. Melalui pendekatan partisipatif, retret tidak hanya membentuk jejaring komunikasi antar kepala daerah, tetapi juga memperkuat pemahaman terhadap arah kebijakan nasional.
Diharapkan, dengan selesainya kegiatan ini, para kepala daerah termasuk Bupati dan Wakil Bupati Badung dapat membawa semangat transformasi ke dalam sistem pemerintahan lokal. Kolaborasi, sinergi, dan komitmen menjadi nilai utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inklusif, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Hal senada disampaikan Bupati Adi Arnawa, “Kami pulang dengan semangat baru. Bukan hanya membawa pin, tapi membawa tanggung jawab yang lebih besar untuk terus menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat Badung,” ucapnya. (*).
0Komentar