![]() |
Dadong Guliang Ilustrasi Gambar By Admin |
INFODEWATANEWS.COM - Dadong Guliang merupakan sosok penyihir sakti yang melegenda di Desa Akah, dan tercatat dalam lontar yang mengisahkan asal mula Desa Pakraman Akah. Dadong dalam bahasa Bali berarti nenek dan Guliang adalah nama daerah asal nenek tersebut.
Dadong Guliang Dikenal di Masyarakat Desa Akah sebagai seoarang perempuan Sakti yang memiliki ilmu Kamoksan yaitu ilmu yang sangat tinggi untuk melepas Jiwa dan Raga.
Dadong Guliang merupakan perempuan asal Desa Guliang, Bangli. Karena ada persoalan di tempat asalnya, Dadong Guliang memilih berkelana menuju sebuah lahan kosong ke Klungkung yang kini disebut Banjar Sukaduka Hyangapi, Desa Akah.
Ternyata, kedatangan Dadong Guliang membawa bencana bagi warga setempat. Dadong Guliang memiliki kesaktian ilmu hitam yang tidak tertandingi. Dengan kesaktiannya, Dadong Guliang berhasil menaklukkan tokoh-tokoh di Desa Akah dan menyebarkan penyakit di Desa Akah, bahkan banyak warga yang meninggal.
Saking takutnya, masyarakat sekitar Banjar Hyanggapi kemudian mengungsi dan menyebar ke sejumlah banjar lain di Desa Akah. Bukan hanya mengungsi, warga setempat juga sampai memindahkan Pura Dalem ke Banjar Pekandelan, Desa Akah, Sedangkan bekas lokasi Pura Dalem yang lama kini sudah berubah menjadi sawah, yang disebut Carik Dalem.
Seiring berjalannya waktu, ajal pun menjemput Dadong Guliang, Jenazah beliau dikuburkan di tegalan kawasan Banjar Hyangapi, tepatnya di tegalan milik keluarga Ketut Konten. Setelah meninggalnya Dadong Guliang, warga yang sebelumnya mengungsi akhirnya kembali ke tempatnya masing-masing.
Tetapi kekuatan gaib Sang Dadong masih sering mengganggu, maka pihak adat memasang sejumlah dinding gaib, dengan meletakkan 5 batu keramat yang disebut Batu Pengancing Gumi atau Panca Watu. Batu-batu tersebut dipasang sedemikian rupa, hingga posisinya mengelilingi Desa Pakraman Akah dan masih ada hingga kini.
Kuburan Dadong Guliang sendiri diyakini memiliki berbagai dimensi niskala. Jika ada bayi yang menangis tiada henti-hentinya, maka orangtua si bayi biasanya mencolek tanah Kuburan Dadong Guliang. Begitu tanah kuburan dioleskan ke dahi si bayi, biasanya spontan tangisnya akan reda.(am/id)
0Komentar