![]() |
Gambar Ilustrasi Oleh Admin |
INFODEWATANEWS.COM - Ki Pasung Grigis adalah
mahapatih Kerajaan Bali pada masa pemerintahan Sri Astha Sura Ratna Bumi Banten , sang
patih bertempat tinggal di desa tengkulak. Ia adalah
tokoh yang disegani dan menjadi inti kekuatan pada masa raja sri asta
sura ratna bumi banten atau sri tapolung. Berdasarkan Sejarah
dan Budaya Bali, Ki Pasung Grigis adalah putra dari Sri Empu Indra Cakru yang
berpasraman di Puncak Bukit Gamongan atau Lempuyang.
Sosok Pasung Grigis adalah seorang patih yang dikenal sakti
mandraguna, pemberani, ahli perang dengan siasat perang. Konon, sang patih
memiliki ajian maya maya yang bisa menghilang seperti bayang bayang. Mendengar
kesaktian Pasung Grigis, Mahapatih Gajah Mada khawatir.
pada masa ekpansi majapahit ke bali, karena raja bali
tidak tunduk terhadap kekuasaan majapahit. pada tahun 1343 masehi kerajaan
bedahulu dipimpin oleh ki pasung grigis dan kerajaan majapahit dipimpin
langsung gajah mada. Namun berkat kecerdikan dan taktik peperangan dari Gajah
Mada, akhirnya Ki Pasung Grigis dapat ditaklukan. atas dialog gajah
mada dengan ki pasung grigis, akhirnya, bali mulai berada di bawah kerajaan
majapahit.
Pasung Grigis kemudian diperintahkan memimpin
pasukan Majapahit untuk menaklukan kerajaan Sumbawa yang dipimpin Raja
Dedela Nata. akhirnya Sumbawa berhasil ditaklukkan. namun baik Pasung Grigis
maupun Dedela Nata gugur, dalam sebuah duel. peperangan berakhir dengan Ki
Pasung Grigis dan Dedela Nata sama-sama meninggal. Keduanya gugur sebagai
Kesatria Bela Bangsa. Gugur demi Negara, serta Gugur demi bersatunya kerajaan
di Nusantara, serta gugur demi tercapainya Sumpah Amukti Palapa Gajah Mada.
Setelah pemimpin mereka gugur, maka laskar Bali kembali ke
Majapahit untuk melaporkan bahwa perang antara Ki Pasung Grigis dengan Raja
Deldela Nata sama-sama meninggal. Untuk menghindari kekosongan pemerintahan di
Bali dan Sumbawa, maka Raja Majapahit menugaskan tiga orang putra Mpu Kepakisan
untuk memerintah di Pasuruan, Bali, dan Sumbawa. Di Bali, pemerintahan
diserahkan kepada putra bungsu yang bergelar Sri Kresna Kepakisan sebagai raja
di Bali.
sumber : sejarah babad bali, wikipedia
0Komentar