![]() |
INFODEWATANEWS.COM - Citragupta atau sang suratma adalah juru tulis neraka. Ia mencatat semua amal baik dan buruk manusia di gulungan kertas atau lontar dan ia hafal betul apa saja yang dilakukan setiap jiwa.
Ia adalah putra Batara Brahma yang diciptakan Brahma melalui
sebuah tapa setelah Yama mengajukan komplain, bahwa ia kerepotan mengurus
milyaran jiwa yang harus dilahirkan kembali ke dalam 84 rupa kehidupan di tiga
dunia.
Citragupta digambarkan sebagai seorang pria tua berjubah
pendeta yang tengah duduk di depan sebuah buku besar atau berwujud seorang
raksasa tua berjambul, bertaring tajam sedang menulis di sebuah lontar.
Akibatnya dewa Yama mendapat ‘teguran’ dari Batara Brahma
dan memperingatkan Yama untuk lebih hati-hati dengan ‘pembukuan pidananya’.
Dewa Yama sendiri kemudian mengajukan komplain bahwa dia
kerepotan mengurus jiwa sebanyak ini. sebab dewa Yama tidak hanya mengurusi
jiwa manusia tapi juga jiwa makhluk non-manusia.
yama juga mengurusi melahirkan mereka kembali dalam 84 rupa
kehidupan di tiga dunia (Swargaloka, Dunia Manusia, dan Neraka).
Batara Brahma yang sadar bahwa perkataan Yama ada benarnya
kemudian mulai bersemedi. Dalam semedinya itu perlahan-lahan terbentuklah sosok
seorang pria dan saat Brahma membuka matanya di hadapannya sudah terbentuk
sempurna sosok seorang pria yang memegang kertas dan pena.
Dewa Brahma pun bersabda, “Karena engkau muncul dari tubuh-Ku (kaya) mulai saat ini kau akan dipanggil Kayastha dan karena engkau terbentuk dari sesuatu yang tidak nyata dalam diriku (pikiran), Aku memberimu nama Citragupta.” dan karena kau bertugas mencatat amal para arwah kau akan dijuluki Suratma.
Citragupta pun langsung ditugaskan mengurus pembukuan
perkara pengadilan jiwa-jiwa dan tinggal di istana milik Yama.
Semenjak pembukuan perkara dipegang oleh Citragupta, Yama
jadi lebih mudah memutuskan ke mana jiwa-jiwa yang ia adili harus pergi.
Para duta Yama atau Kingkara biasanya akan membawa jiwa orang yang telah mati ke hadapan Citragupta. Citragupta kemudian akan membacakan semua tindak-tanduk si mati dari buku Agra-samdhani (Buku Besar) yang merupakan kumpulan seluruh catatan perilaku manusia di dunia.
Setelah Citragupta selesai membacakan segala hal tentang si
mati, Yama akan memutuskan ke mana jiwa si mati itu pergi. Narakaloka atau Swargaloka.
Konon Citragupta adalah manusia pertama yang menggunakan
huruf. Tidak dijelaskan apakah ia mempelajari penggunaan huruf dari dewi
Saraswati, atau dari Brahma langsung. (am/id)
0Komentar