INFODEWATANEWS.COM, SOLO – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tampil membakar semangat kader dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Solo, Jumat (19/7/2025). Dalam pidatonya yang disambut sorakan meriah, Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa PSI akan menjadi partai besar dan kuat. Namun, bukan dalam waktu dekat.
“Feeling saya PSI akan besar, tapi belum di 2029. Feeling saya akan mulai besar di 2034,” kata Jokowi di hadapan ratusan kader PSI dari seluruh Indonesia.
Pernyataan ini sontak menjadi perhatian nasional. Jokowi tak hanya memberikan pujian, namun juga arah politik jangka panjang bagi partai yang kini dipimpin putranya, Kaesang Pangarep.
Dalam lima tahun terakhir, PSI menunjukkan pertumbuhan luar biasa. Dari tidak memiliki kursi DPR RI pada Pemilu 2019, kini partai tersebut telah mencatatkan 18 pejabat eksekutif—termasuk wakil gubernur, wali kota, dan bupati serta 181 anggota DPRD di berbagai daerah.
Jokowi menilai pertumbuhan itu sebagai hasil kerja keras, meski penuh tantangan dan kritik.
“Kesulitan-kesulitan itu akan membuat kita lebih kuat. Tantangan membuat kita lebih matang dan tahan banting,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para kader.
Meski puncak kejayaan PSI diprediksi pada 2034, Jokowi menekankan pentingnya kerja keras dari sekarang. Ia bahkan menyebut, jumlah kursi legislatif PSI bisa naik tiga kali lipat di Pemilu 2029.
“Saya yakin di 2029, kursi PSI di DPR dan DPRD bisa melonjak tiga kali lipat dari sekarang,” ucap Jokowi optimistis.
Salah satu poin penting yang disoroti Jokowi adalah sistem demokrasi internal PSI. Ia menyebut PSI sebagai partai dengan konsep “Super Tbk”—di mana seluruh kader dianggap memiliki “saham” dan hak suara yang setara.
“Semua keputusan ada di seluruh anggota. Tidak ada keputusan segelintir orang. Tidak ada yang di belakang layar. Semuanya transparan,” tegas Jokowi.
PSI juga mengusung sistem voting online satu anggota satu suara, menjadikannya pionir dalam demokratisasi partai politik berbasis digital di Indonesia.
Di akhir pidatonya, Jokowi tak ragu menyatakan komitmennya secara langsung “Saya akan full mendukung PSI. Saya akan bekerja keras untuk PSI.”
Sorakan “Hidup Jokowi!” langsung menggema di lokasi kongres. Pernyataan ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Jokowi siap menjadi bagian penting dari perjalanan politik PSI.
Kehadiran dan dukungan Jokowi juga mendapat sorotan dari berbagai pengamat politik nasional. Dalam siaran Kompas TV, sejumlah analis memberikan pandangan kritis:
🔹 Ray Rangkuti (Lingkar Madani)
“Jika Pak Jokowi masuk ke PSI tanpa jabatan strategis seperti ketua umum, itu tidak prestisius. Bahkan bisa dianggap kurang sukses.”
Menurut Ray, dukungan Jokowi harus disertai peran yang nyata agar tidak sekadar simbolik.
🔹 Saidiman Ahmad (SMRC)
“Keluarga Pak Jokowi sudah sejak lama mendekat ke PSI, bahkan sejak 2019. Sekarang adalah momentum yang pas untuk menyatakan itu secara eksplisit.”
Saidiman menilai, dukungan Jokowi akan memberikan dampak elektoral langsung bagi PSI, terutama di kalangan pemilih muda dan simpatisan Jokowisme.
Dukungan Jokowi terhadap PSI bukan sekadar pujian, tetapi peta jalan politik. Ia menegaskan bahwa partai politik tak bisa besar dalam semalam. PSI diminta fokus, bekerja keras, dan konsisten hingga 2034.
Dengan sistem demokrasi terbuka dan model kepemimpinan partisipatif, PSI bisa menjadi model baru partai politik di era digital. Dukungan penuh Jokowi adalah bahan bakar penting menuju itu. (*).
Sumber: Video Kompas TV, YouTube PSI Official
0Komentar