![]() |
Parade Pembukaan Pesta Kesenian Bali Foto Info Dewata News |
INFODEWATANEWS.COM, DENPASAR – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 terus menyuguhkan atraksi budaya yang memikat. Memasuki Minggu, 6 Juli 2025, berbagai kegiatan seni dan budaya akan digelar di sejumlah panggung utama, dari lomba karya tulis hingga parade gong kebyar wanita.
🔹 10.00 WITA – Ruang Cinema Bawah Gedung Ksirarnawa
Dimulai dengan Penilaian Wimbakara (Lomba) Karya Tulis Berita Kisah yang ditujukan bagi para wartawan peliput PKB XLVII. Ajang ini menjadi ruang apresiasi bagi jurnalis yang berhasil merangkai kisah seputar dinamika PKB dalam bentuk narasi yang kuat dan menggugah.
🔹 14.00 WITA – Kalangan Angsoka
Rekasadana (Pergelaran) Kesenian Tradisional akan disuguhkan oleh Sanggar Seni Pranawa Swaram dari Banjar Kaja Dalung, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, mewakili Duta Kabupaten Badung. Penampilan ini diharapkan mampu menghadirkan kekayaan tradisi dalam balutan kreativitas kontemporer.
🔹 17.00 WITA – Gedung Ksirarnawa
Penikmat seni tari akan disuguhi Rekasadana Tari-Tari Kebyar Gaya Peliatan oleh Sekaa Gong Genta Bhuana Sari, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, sebagai duta Kabupaten Gianyar. Gaya tari khas Peliatan yang dinamis dan elegan akan menjadi daya tarik utama dalam pertunjukan ini.
🔹 20.00 WITA – Kalangan Ayodya
Seni musik tradisional Bali akan tampil dalam bentuk Rekontruksi Gamelan Tua oleh Sanggar Laras Manis, Banjar Umahanyar, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, mewakili Duta Kabupaten Badung. Pertunjukan ini akan menghidupkan kembali bentuk-bentuk gamelan kuno yang nyaris punah.
🔹 20.00 WITA – Panggung Terbuka Ardha Candra
Malam hari akan ditutup dengan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Wanita yang menampilkan dua sekaa unggulan:
Sekaa Gong Wanita Dahayu Singasana, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Duta Kabupaten Tabanan
Sekaa Gong Kebyar Wanita Madhurya Utari Manik Uttara, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Kecamatan Sawan, Duta Kabupaten Buleleng
Kehadiran para penabuh wanita ini tak hanya menunjukkan eksistensi perempuan dalam pelestarian seni tradisi, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam regenerasi budaya Bali.
PKB XLVII tahun ini benar-benar menjadi panggung inklusif bagi seluruh elemen masyarakat Bali untuk mengekspresikan kekayaan budayanya. Seluruh masyarakat dan wisatawan pun diundang untuk menyaksikan dan mendukung jalannya kegiatan ini.(*).
0Komentar