![]() |
Ilustrasi Foto Dua remaja berjalan berdampingan di taman kota, suasana hangat namun penuh tanda tanya akan arah hubungan. Visual by AI Ambara / InfoDewataNews |
INFODEWATANEWS.COM - Ada yang bilang, cinta itu seperti secangkir kopi di sore hari hangat, kadang manis, kadang pahit, tapi selalu bikin ingin kembali mencicipinya. Begitu juga hubungan; ada yang jelas arahnya, ada pula yang dibiarkan mengalir tanpa nama.
Di antara cahaya senja yang meredup, kita mungkin bertanya-tanya: Apakah ini cinta yang pasti, atau hanya rasa yang singgah sementara? Dalam dunia anak muda sekarang, ada satu istilah yang sering muncul di percakapan: situationship. Hubungan abu-abu yang rasanya seperti pacaran, tapi tanpa status resmi.
Kalau kamu sedang di fase ini, yuk kita telusuri perbedaannya dengan pacaran resmi. Siapa tahu, dari sini kamu menemukan jawaban yang selama ini dicari.
1. Definisi: Hubungan Jelas vs Abu-Abu
Pacaran resmi biasanya punya komitmen yang jelas. Ada momen “tembak” atau kesepakatan, dan kedua pihak mengakui satu sama lain sebagai pasangan. Hubungan ini biasanya juga diketahui oleh orang-orang terdekat.
![]() |
Sepasang remaja duduk di kafe saat senja, tersenyum namun menyimpan jarak, menggambarkan hubungan ambigu antara cinta dan persahabatan. — by AI Ambara / InfoDewataNews |
Situationship, di sisi lain, adalah hubungan yang terasa seperti pacaran, tapi tanpa status resmi. Kalian mungkin sering jalan bareng, chat intens, atau saling perhatian, tapi nggak pernah benar-benar mengakui kalau kalian pacaran. Hubungan ini sering dibiarkan mengalir tanpa tujuan yang jelas.
2. Komitmen: Ada vs Nggak Ada
Dalam pacaran resmi, komitmen itu bagian penting. Kalian sepakat untuk saling setia dan berusaha menjaga hubungan. Ada kejelasan kalau salah satu bertemu masalah, kalian akan mencoba menyelesaikannya bersama.
![]() |
Ilustrasi Remaja perempuan menikmati minuman sambil melihat ponsel, sementara pasangannya sibuk sendiri, merefleksikan jarak emosional. by AI Ambara / InfoDewataNews |
Di situationship, komitmen seringkali nggak jelas. Salah satu atau keduanya merasa bebas dekat dengan orang lain, karena secara teknis “nggak pacaran”. Ini yang kadang bikin baper sepihak, atau muncul rasa cemburu tanpa bisa protes.
3. Ekspektasi dan Harapan
Pacaran resmi biasanya punya harapan dan tujuan bersama, misalnya saling mendukung sekolah atau bercita-cita melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius. Walaupun masih remaja, pacaran resmi biasanya punya arah.
![]() |
Ilustrasi Sepasang remaja berbincang serius di bangku taman, seakan membicarakan masa depan hubungan mereka. Visual by AI Ambara / InfoDewataNews |
Sementara itu, situationship jarang punya pembicaraan soal masa depan. Kalian menjalani hubungan dari hari ke hari tanpa tahu akan dibawa ke mana. Kadang menyenangkan karena bebas, tapi bisa bikin cemas karena nggak pasti.
4. Lingkungan Sosial
![]() |
Dua remaja di tengah keramaian teman sekolah, saling tersenyum namun menyembunyikan kedekatan mereka. Visual by AI Ambara / InfoDewataNews |
Pacaran resmi cenderung terbuka ke lingkungan. Teman dan keluarga biasanya tahu kalian pasangan. Kalian juga nggak ragu menunjukkan kebersamaan di publik.
Situationship lebih sering “low profile” atau bahkan diam-diam. Teman-teman mungkin curiga kalian dekat, tapi nggak ada konfirmasi. Kadang hubungan seperti ini lebih santai, tapi juga bisa bikin salah satu merasa disembunyikan.
5. Resiko Baper dan Sakit Hati
![]() |
Ilustrasi Remaja perempuan duduk sendiri di dekat jendela, memandang senja dengan tatapan hening, mencerminkan rasa galau. Visual by AI Ambara / InfoDewataNews |
Karena nggak ada komitmen jelas, situationship punya resiko bikin baper sepihak. Kalau salah satu tiba-tiba menjauh atau dekat dengan orang lain, sulit untuk protes. Sementara di pacaran resmi, ada kejelasan untuk membicarakan masalah.
Kalau kamu gampang terikat secara emosional, situationship bisa jadi rawan bikin galau. Tapi, kalau kamu tipe yang santai dan nggak mau terikat terlalu cepat, hubungan seperti ini bisa terasa nyaman.
Bagaimana Memutuskan?
Kamu perlu tanya ke diri sendiri: kamu mau hubungan yang jelas dan punya arah, atau nyaman dengan hubungan tanpa label? Kalau kamu tipe yang butuh kepastian, pacaran resmi jelas lebih cocok. Tapi kalau kamu sedang ingin mengenal orang tanpa tekanan, situationship bisa jadi pilihan sementara.
Yang terpenting, apapun pilihannya, pastikan komunikasi terbuka dan saling menghargai. Jangan biarkan satu pihak merasa dimanfaatkan atau hanya jadi pelarian.
Kesimpulan
Situationship dan pacaran resmi sama-sama punya plus dan minus. Bedanya ada di komitmen, kejelasan, dan tujuan hubungan. Kalau mau hubungan yang sehat, pastikan kamu dan pasangan sepakat tentang batasan dan ekspektasi masing-masing.
Jadi, setelah baca ini, coba pikir lagi: kamu sekarang ada di hubungan yang mana?
0Komentar