TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Deg-Degan Dulu? Kenali 7 Tahapan Cinta Pertama dan Cara Hadapinya

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Jumat, Agustus 15, 2025
Gambar Utama

 

Ilustrasi Seorang Remaja perempuan tersenyum malu sambil memegang smartphone di halaman sekolah sore hari.
Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

INFODEWATANEWS.COM - Cinta pertama adalah momen yang akan selalu punya tempat spesial di hati, terutama di usia remaja. Rasanya campur aduk—antara deg-degan, bahagia, dan kadang bingung sendiri. Mungkin awalnya hanya tatap-tatapan singkat di koridor sekolah, atau obrolan singkat di chat grup kelas. Tapi dari hal kecil itu, hati mulai berdebar tiap kali dia muncul di layar atau di depan mata.

Buat sebagian remaja, cinta pertama adalah dunia baru yang seru tapi juga menantang. Ada rasa ingin mengenal lebih dekat, tapi juga takut terlalu berharap. Ada keinginan untuk selalu dekat, tapi juga bingung cara memulainya. Nah, biasanya perjalanan cinta pertama melewati beberapa tahap.

Berikut 7 tahapan cinta pertama yang sering dialami remaja, plus tips cara menghadapinya biar hati tetap aman dan nggak terlalu drama.

1. Tahap Kepo

Semua berawal dari rasa penasaran. Kamu mulai memperhatikan dia dari jauh—bagaimana caranya tersenyum, siapa saja temannya, bahkan hobi yang sering dia bagikan di media sosial. Setiap kali dia muncul, kamu jadi lebih fokus, seolah dunia di sekitarmu mendadak mengecil.

Pasangan Remaja berseragam sekolah sedang berjalan dekat jendela, Saling melirik penasaran dan tersenyum. Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Tips: Wajar kepo, tapi jangan sampai jadi terlalu intens. Pelajari tentang dia lewat interaksi alami, bukan hanya stalking diam-diam.

2. Tahap Suka Diam-Diam

Remaja perempuan berambut panjang hitam mengenakan sweater pastel, memeluk buku catatan sambil tersenyum kecil di koridor sekolah.
Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Kamu mulai menyukai dia, tapi memilih menyimpannya sendiri. Kadang, tatapan matamu sudah cukup untuk mengungkapkan rasa itu. Namun, diam-diam ini sering membuat hati berbunga-bunga sekaligus penasaran: “Kalau dia tahu, gimana ya reaksinya?”

Tips: Cobalah tunjukkan rasa suka lewat bahasa tubuh—tersenyum saat bertemu, atau memulai obrolan ringan. Langkah kecil ini bisa membuka jalan ke interaksi yang lebih akrab.

3. Tahap Deg-Degan Setiap Ketemu

Remaja laki-laki dan perempuan Indonesia berpapasan di lorong sekolah, keduanya tampak malu-malu dan sedikit tersipu.
Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Setiap kali dia lewat, jantungmu serasa balapan. Bahkan kadang kata-kata terasa macet di tenggorokan. Situasi ini bikin momen sederhana seperti berpapasan di kantin terasa istimewa.

Tips: Latih diri untuk bersikap tenang. Anggap dia teman biasa, sehingga percakapan bisa mengalir tanpa rasa canggung berlebihan.

4. Tahap Mulai Chat

Awalnya, obrolan terjadi karena alasan sederhana: membahas PR, koordinasi tugas kelompok, atau hal-hal sepele. Lama-lama, chat berkembang jadi percakapan pribadi yang lebih hangat. Dari sinilah rasa nyaman mulai tumbuh.

Remaja perempuan Indonesia berbaring di tempat tidur malam hari, tersenyum bahagia sambil memegang ponsel dengan cahaya lampu hangat.
Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Tips: Jaga ritme komunikasi. Jangan terlalu sering mengirim pesan sampai terkesan menekan, tapi juga jangan menghilang tanpa kabar terlalu lama.


5. Tahap PDKT

Pasangan remaja Indonesia duduk bersama di kafe kecil, tertawa sambil mengobrol dengan minuman di atas meja. Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Di tahap ini, kalian mulai saling mengenal lebih dalam. Ada perhatian kecil seperti menanyakan kabar atau mengingat jadwal ujian satu sama lain. Kadang, PDKT terasa seperti permainan tebak-tebakan: apakah dia juga punya perasaan yang sama?

Tips: Nikmati prosesnya tanpa terburu-buru. PDKT bukan hanya soal mendapatkan status, tapi juga memastikan kalian punya kenyamanan dan kecocokan yang sama.

6. Tahap Jadian

Pasangan remaja Indonesia berjalan bergandengan tangan di taman, tersenyum ceria di bawah cahaya sore. Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Akhirnya, perasaan yang kamu simpan terbalas. Status berubah, dan hari-hari terasa lebih berwarna. Jalan bareng, belajar bareng, atau sekadar duduk ngobrol di taman sekolah jadi momen yang nggak mau kamu lewatkan.

Tips: Meskipun baru jadian, tetap jaga kehidupan pribadi dan hubungan dengan teman-teman. Hubungan yang sehat selalu memberi ruang untuk berkembang, bukan membatasi.

7. Tahap Belajar


Seorang Remaja perempuan duduk di bangku taman membaca buku, tersenyum tenang di bawah suasana damai. Foto AI: Ambara / InfoDewataNews

Cinta pertama adalah guru yang berharga. Dari sini, kamu belajar tentang komunikasi, rasa percaya, cara menghadapi perbedaan, hingga mengelola emosi. Kadang, cinta pertama bertahan lama. Kadang juga berakhir, tapi meninggalkan pelajaran yang tak ternilai.

Tips: Apapun akhirnya, syukuri setiap momen. Gunakan pengalaman ini sebagai bekal untuk hubungan yang lebih matang di masa depan.

Cinta pertama memang penuh deg-degan, tawa, dan kadang air mata. Tapi yang membuatnya spesial adalah cara ia mengajarkan kita untuk merasakan, memahami, dan menghargai perasaan orang lain. Jadi, nikmati setiap tahapnya, tanpa terburu-buru. Karena pada akhirnya, cinta pertama bukan hanya soal siapa orangnya, tapi juga tentang siapa kamu saat merasakannya.


🖋️ Penulis: Ngurah Ambara | InfoDewataNews
Pecinta kopi dan senja, percaya bahwa setiap hubungan punya warnanya sendiri. Tulisan ini untuk kamu yang sedang merasakan indahnya cinta pertama, sambil belajar menjadi pribadi yang lebih bijak.

0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami