INFODEWATANEWS.COM - Di era media sosial yang serba dekat tapi terasa jauh, fenomena baper alias bawa perasaan menjadi hal yang sangat umum di kalangan remaja. Mulai dari chatting intens, saling kasih perhatian di story, hingga sering ketemu, membuat banyak remaja merasa ada harapan lebih dalam sebuah hubungan. Namun, kenapa ya, meski sudah baper setengah mati, ujung-ujungnya malah nggak jadian?
Apa Itu Baper?
Baper adalah kondisi saat seseorang terlalu membawa perasaan, terutama dalam hubungan pertemanan atau komunikasi intens yang belum tentu berujung pada komitmen. Di kalangan remaja, baper sering muncul saat komunikasi lewat chat atau media sosial yang ambigu dan penuh kode-kode samar.
Bedakan Baper, Suka, dan Cinta
Banyak yang belum bisa membedakan antara baper, suka, dan cinta:
-
Baper biasanya muncul dari ekspektasi yang dibangun sendiri, kadang tanpa kejelasan dari lawan bicara.
-
Suka adalah rasa ketertarikan yang muncul secara alami, biasanya disertai dengan keinginan untuk mengenal lebih dalam.
-
Cinta melibatkan komitmen, rasa tanggung jawab, dan ketulusan untuk menerima kelebihan serta kekurangan pasangan.
Memahami perbedaan ini penting agar kita tidak terjebak dalam perasaan yang justru bikin galau sendiri.
Tiap Chat Bikin Senyum? Coba Cek Itu!
Kenapa Sering Baper Tapi Gak Jadian?
Ada beberapa alasan kenapa remaja sering baper tapi akhirnya nggak jadian:
-
Kurang komunikasi yang jelasBanyak remaja nggak berani ngomong perasaan mereka secara terbuka, jadi hubungan berjalan tanpa kejelasan.
-
Ekspektasi terlalu tinggiTerlalu berharap banyak dari perhatian kecil bisa membuat kita baper, padahal belum tentu lawan bicara punya perasaan yang sama.
-
Sibuk dengan asumsi sendiriDaripada memastikan perasaan lewat komunikasi langsung, banyak yang malah sibuk menganalisa kode atau sikap lawan bicara.
-
Fokus pada validasi, bukan koneksiKadang, baper muncul karena kita butuh validasi, bukan karena benar-benar ingin membangun hubungan yang sehat.
-
Pengaruh media sosialMelihat pasangan atau teman lain yang tampak bahagia di media sosial bisa menambah tekanan dan membuat kita merasa harus segera punya pasangan, sehingga makin mudah baper.
-
Kurangnya kepercayaan diriPerasaan kurang percaya diri membuat remaja cenderung cepat baper saat ada sedikit perhatian, karena merasa itu adalah pengakuan yang sangat berarti.
Tips Supaya Nggak Mudah Baper
-
Kenali diri dan perasaan sendiriSadari apakah rasa yang muncul benar-benar dari ketertarikan tulus atau sekadar butuh perhatian.
-
Bangun komunikasi yang sehatJangan takut untuk ngobrol terbuka soal perasaan dan ekspektasi masing-masing.
-
Hindari overthinkingJangan terlalu banyak membaca makna dari setiap pesan atau perhatian yang diberikan.
-
Fokus pada pengembangan diriSibukkan diri dengan hal-hal positif, seperti hobi, belajar, atau kegiatan sosial, agar tidak terlalu terpaku pada satu orang.
-
Jaga batasan dalam hubunganTentukan batasan emosional dan fisik yang sehat dalam hubungan supaya tidak mudah terbawa perasaan.
-
Bangun kepercayaan diriDengan memiliki kepercayaan diri yang kuat, kita jadi lebih bijak dalam menilai situasi dan tidak mudah baper.
Pesan Akhir untuk Remaja
Baper itu wajar, apalagi di usia remaja yang penuh eksplorasi perasaan. Tapi ingat, jangan biarkan baper mengendalikan hidupmu. Bangun komunikasi yang sehat, kenali perasaan dengan jujur, jaga batasan dalam hubungan, dan fokuslah pada pengembangan diri. Kalau memang jodoh, pasti nggak akan ke mana. Yang penting, kamu tetap jadi versi terbaik dari dirimu sendiri!
0Komentar