![]() |
Seorang remaja duduk di tepi jendela saat senja, menatap ponsel yang tak lagi berbunyi. Senja jadi saksi, saat hati menunggu yang tak kembali. Visual AI Ambara | InfoDewataNews |
Ghosting jadi fenomena yang semakin sering terjadi di era digital, terutama di kalangan remaja. Semudah mengetuk tombol “block” atau “unfollow”, seseorang bisa lenyap dari hidup kita dalam hitungan detik. Tapi buat yang ditinggalkan, luka itu nggak semudah itu pergi.
1. Apa Itu Ghosting?
![]() |
Seorang remaja sueuk sendiri, sambil menatap ponselnya, Kursi kosong di seberang meja seakan bercerita — dulu ada tawa, kini hanya diam yang tersisa. Visual AI Ambara | InfoDewataNews |
Di dunia remaja, ghosting sering muncul setelah masa pendekatan yang intens. Hari-hari yang dulu penuh perhatian berubah jadi sepi, notifikasi ponsel yang dulu bikin senyum kini cuma menambah sesak.
2. Kenapa Seseorang Melakukan Ghosting?
![]() |
Dalam kamar yang tenang, layar ponsel menjadi saksi bisu dari pesan terakhir yang tak terbalas. Visual AI Ambara | InfoDewataNews |
-
Takut konflik. Banyak orang lebih memilih menghindar daripada harus menjelaskan alasan memutuskan hubungan.
-
Bosannya instan. Di era digital, perhatian sering berpindah cepat. Hari ini tertarik, besok bisa saja biasa saja.
-
Kurang dewasa secara emosional. Tidak semua remaja siap menghadapi tanggung jawab perasaan orang lain.
-
Mencari pelarian baru. Kadang ghosting terjadi saat seseorang menemukan orang lain yang membuatnya lebih nyaman.
Namun, apapun alasannya, ghosting bukan cara yang bijak. Menghilang tanpa penjelasan hanya meninggalkan luka dan pertanyaan yang tak terjawab.
3. Dampak Ghosting bagi yang Ditinggalkan
Buat yang ditinggalkan, ghosting bisa menimbulkan luka psikologis yang dalam. Kamu mungkin mulai bertanya-tanya,
“Aku salah apa?”“Kenapa tiba-tiba berubah?”“Apakah aku nggak cukup baik?”
4. Bagaimana Cara Menyikapi Ghosting?
![]() |
Seorang laki-laki duduk sendirian, Mencatat rasa, menata ulang hati. Terkadang menulis adalah cara paling lembut untuk menyembuhkan diri. Visual AI Ambara | InfoDewataNews |
Menghadapi ghosting memang nggak mudah, tapi kamu bisa belajar untuk pulih.
-
Terima kenyataan. Seseorang yang memilih pergi tanpa penjelasan bukan orang yang layak kamu kejar.
-
Jangan menyalahkan diri sendiri. Ghosting lebih mencerminkan karakter dia, bukan nilai dirimu.
-
Fokus pada diri sendiri. Lakukan hal-hal yang kamu suka, isi waktu dengan hal positif.
-
Buka hati perlahan. Tidak semua orang akan memperlakukanmu sama. Akan datang seseorang yang tahu cara menetap, bukan sekadar singgah.
5. Cinta Sehat Butuh Keberanian
![]() |
Seorang remaja perempuan nampak tersenyum kecil di bawah langit senja, tanda bahwa luka perlahan berubah jadi pelajaran. Visual AI Ambara | InfoDewataNews |
Hubungan yang sehat bukan yang selalu bahagia, tapi yang berani menghadapi kenyataan. Jika seseorang ingin pergi, seharusnya ia berani berkata jujur — bukan menghilang tanpa jejak.
🖋️ Penulis: Ngurah Ambara | InfoDewataNews
Pecinta kopi dan senja, percaya bahwa cinta bukan soal seberapa lama kamu bertahan, tapi seberapa tulus kamu berani berpamitan. Tulisan ini untuk kamu yang sedang belajar merelakan seseorang yang pergi tanpa kata.
0Komentar