INFODEWATANEWS.COM, Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus mupuk pedagingan serangkaian Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan bertepatan dengan Tilem Sasih Kapat, Selasa (21/10). Upacara tersebut dilaksanakan guna melengkapi rangkaian upacara setelah proses renovas tuntas dilaksanakan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Anggota DPRD Kota Denpasar, Luh Putu Mamas Lestari, Camat Denpasar Selatan, Ida Bagus Made Purwanasara serta undangan lainya. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut ngayah mupuk pedagingan.
Ketua Panitia Karya, I Ketut Astawa menjelaskan, Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan ini merupakan momentum untuk bhakti kepada Bhatara Leluhur. Dimana, saat ini dilaksanakan Upacara Mecaru dan Mupuk Pedagingan. Dimana, Puncak Karya akan dilaksanakan pada Buda Wage Wuku Warigadean pada 29 Oktober mendatang.
"Semoga melalui karya ini dapat mendukung terciptanya harmonisasi sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, serta menumbuhkan budaya gotong royong dan segilik, saguluk, salungluung, subayantaka, paras paros sarpanaya," ujarnya.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan dalam mendukung pelaksanaan aci di parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.
Dikatakannya, Karya Nilapati, Ngenteg Linggih, Padudusan Wrespati Kalpa, Mupuk Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana Gempong Asu ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama pengempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
"Dengan pelaksanaan Karya ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Arya Wibawa.
0Komentar