INFODEWATANEWS - Di tengah kekayaan kisah Nusantara, dongeng Timun Mas menjadi salah satu cerita rakyat yang tak pernah lekang oleh waktu. Berasal dari tanah Jawa Tengah, kisah ini memadukan keajaiban, cinta orang tua, dan keberanian seorang gadis muda dalam menghadapi ancaman makhluk raksasa. Lebih dari sekadar dongeng, Timun Mas merupakan cerminan nilai luhur masyarakat Indonesia tentang kecerdikan, kesetiaan, dan perjuangan hidup.
Kisah ini terus diceritakan dari generasi ke generasi, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana menanamkan budi pekerti pada anak-anak. Dalam setiap lembar kisahnya, tersimpan pesan mendalam: bahwa ketulusan dan kecerdikan hati akan selalu mampu mengalahkan kejahatan dan keserakahan.
Awal Kisah: Doa yang Dikabulkan Raksasa
Dikisahkan pada suatu masa, hiduplah sepasang suami istri sederhana di sebuah desa subur di lereng pegunungan. Mereka hidup rukun dan bahagia, namun ada satu hal yang membuat hati mereka selalu sedih: bertahun-tahun menikah, mereka belum juga dikaruniai seorang anak.
Pasangan itu ketakutan, namun kerinduan mereka pada seorang anak jauh lebih besar dari rasa takut. Dengan berat hati, mereka menyetujui perjanjian tersebut.
Raksasa pun memberikan sebutir biji mentimun. “Tanamlah ini dan rawat dengan baik,” katanya sebelum lenyap di antara pepohonan.
Keajaiban Timun Emas
Mereka menanam biji itu di ladang belakang rumah. Tak lama kemudian, tumbuhlah pohon mentimun yang sangat subur. Di antara buah-buahnya, ada satu timun yang tumbuh lebih besar dan berwarna keemasan. Ketika buah itu dibelah, betapa terkejutnya pasangan tersebut—di dalamnya terdapat seorang bayi perempuan yang cantik dan bercahaya.
Raksasa Menagih Janji
Tepat pada hari ulang tahun Timun Mas yang ke-17, suara gemuruh terdengar dari hutan. Tanah bergetar, dan pepohonan bergoyang hebat. Raksasa itu datang menagih janji lama.
“Waktu sudah tiba! Serahkan anakmu padaku!” teriaknya dengan mata menyala.
Sang ayah dan ibu berlutut, memohon belas kasihan. Mereka tidak tega menyerahkan putri satu-satunya kepada makhluk buas itu. Dengan penuh cinta, sang ibu memberikan sebuah kantung kecil kepada Timun Mas.
“Anakku, bawalah ini. Di dalamnya ada biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Gunakan dengan bijak jika raksasa mengejarmu,” ucapnya sambil menahan air mata.
Pelarian dan Keberanian Timun Mas
Begitu raksasa mendekat, Timun Mas segera berlari menembus hutan. Raksasa mengaum keras dan mengejar. Langkahnya yang berat mengguncang tanah di setiap hentakan.
Dalam pelarian itu, Timun Mas menaburkan biji mentimun dari kantungnya. Seketika, tumbuhlah tanaman mentimun raksasa yang merambat ke mana-mana. Raksasa sempat terhambat, namun dengan kekuatannya, ia berhasil menembus tanaman itu.
Timun Mas kembali berlari, lalu menaburkan jarum. Jarum-jarum itu berubah menjadi hutan bambu yang runcing dan rapat. Tubuh raksasa terluka, tapi ia terus mengejar dengan amarah membara.
Tak kehabisan akal, Timun Mas menaburkan garam. Tanah kering berubah menjadi lautan luas yang bergelombang tinggi. Raksasa berusaha berenang, namun tubuh besarnya membuatnya hampir tenggelam. Dengan sisa tenaga, ia masih berusaha melanjutkan kejaran.
Akhirnya, Timun Mas menaburkan terasi. Seketika, tanah di belakangnya berubah menjadi lautan lumpur panas yang mendidih. Raksasa itu terperangkap di dalamnya. Ia mengaum keras, mencoba keluar, namun semakin dalam ia berjuang, semakin ia tenggelam hingga akhirnya lenyap ditelan bumi.
Akhir Bahagia dan Pesan Kehidupan
Timun Mas pun selamat. Ia kembali ke rumah dengan napas tersengal namun wajah penuh lega. Kedua orang tuanya menyambut dengan pelukan haru. Mereka bersyukur karena keajaiban dan kecerdikan sang putri telah mengalahkan kekuatan jahat.
Sejak hari itu, keluarga kecil itu hidup damai. Cerita tentang keberanian Timun Mas tersebar ke seluruh penjuru negeri, menjadi kisah yang menginspirasi banyak orang.
Dongeng Timun Mas tidak hanya menghadirkan keajaiban dan ketegangan, tetapi juga menanamkan nilai luhur yang masih relevan hingga kini: bahwa keberanian, kecerdikan, dan cinta sejati akan selalu menuntun kita melewati setiap rintangan kehidupan.
🖋️ Penulis: Ngurah Ambara
📖 Editor: Redaksi Info Dewata News

0Komentar