TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Legenda Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu Legenda Cinta Terlarang Sangkuriang dan Dayang Sumbi

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Minggu, November 02, 2025
Gambar Utama

Ilustrasi Sangkuriang menendang perahu perahi di tepi danau, sementara Dayang Sumbi menatap fajar yang mulai menyingsing. Adegan dramatis ini menggambarkan akhir dari legenda yang melahirkan Gunung Tangkuban Perahu.
Visual: Ambara / InfoDewataNews


INFODEWATANEWS.COM - Di tanah Parahyangan yang sejuk, di mana kabut turun lembut di antara pepohonan pinus dan aroma tanah basah memenuhi udara pagi, berdiri sebuah gunung yang bentuknya menyerupai perahu terbalik Gunung Tangkuban Perahu. Bagi masyarakat Jawa Barat, gunung ini bukan sekadar keajaiban alam, melainkan juga jejak dari sebuah kisah cinta tragis yang telah melegenda selama berabad-abad.

Legenda ini bukan hanya cerita tentang cinta dan kutukan, tetapi juga simbol hubungan antara manusia, alam, dan takdir. Dari kisah inilah masyarakat Sunda belajar tentang kekuatan sumpah, penyesalan, dan batas-batas moral yang harus dijaga.

Hingga kini, nama Sangkuriang dan Dayang Sumbi masih hidup dalam cerita rakyat, lagu, hingga kisah pewayangan modern. Banyak yang percaya, setiap kali awan menutupi puncak gunung itu, roh mereka masih bersemayam di sana — menjaga keseimbangan antara cinta dan murka alam.

Sangkuriang merupakan cerita rakyat yang sangat populer di Jawa Barat. Kisahnya dengan Dayang Sumbi, konon menjadi legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu yang berkembang dalam masyarakat Sunda dan telah diwariskan turun-temurun hingga kini.

Kisah Awal Dayang Sumbi

Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan di Tanah Sunda, hiduplah seorang putri cantik bernama Dayang Sumbi. Ia dikenal karena kecantikannya yang luar biasa serta kepandaiannya menenun kain sutra. Namun, Dayang Sumbi juga memiliki sifat cepat marah dan keras kepala.

Suatu hari, ketika sedang menenun di bale rumahnya, alat tenunnya terjatuh. Karena malas mengambilnya, Dayang Sumbi bersumpah,

“Barang siapa yang mengambilkan alat ini untukku, bila ia laki-laki akan kujadikan suami, dan bila perempuan akan kujadikan saudara.”

Tak disangka, yang datang mengambil alat itu adalah seekor anjing jantan bernama Tumang. Dayang Sumbi terkejut, namun ia tak bisa menarik sumpahnya. Dengan kuasa para dewa, Tumang berubah menjadi manusia tampan seorang dewa yang dikutuk turun ke bumi. Ia kemudian menikah dengan Dayang Sumbi, dan dari pernikahan itu lahirlah seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang.

Rahasia yang Terungkap

Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang gagah, cerdas, dan senang berburu. Ia selalu ditemani oleh Tumang, yang tak lain adalah ayah kandungnya dalam wujud seekor anjing. Namun, Dayang Sumbi tidak pernah mengungkapkan hal itu kepada Sangkuriang.

Suatu hari, Sangkuriang pergi berburu rusa di hutan. Ia berjanji akan membawa daging rusa untuk ibunya. Namun, nasib berkata lain — ia tidak menemukan seekor rusa pun. Karena takut mengecewakan ibunya, ia akhirnya membunuh Tumang dan membawa pulang dagingnya.

Ketika Dayang Sumbi mengetahui daging itu berasal dari Tumang, ia sangat marah. Dalam amarahnya, ia memukul kepala Sangkuriang hingga berdarah. Sangkuriang yang kecewa dan terluka melarikan diri ke dalam hutan, meninggalkan ibunya sendirian.

Waktu dan Takdir Berulang

Tahun demi tahun berlalu. Dayang Sumbi, yang memiliki darah dewa, tidak menua sedikit pun. Ia tetap cantik seperti dahulu. Sementara itu, Sangkuriang tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan dan kuat.

Pada suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali. Sangkuriang yang telah berkelana ke banyak negeri tanpa sengaja bertemu dengan seorang wanita cantik di tepi hutan. Tanpa mengetahui siapa wanita itu, ia jatuh cinta — dan wanita itu adalah Dayang Sumbi, ibunya sendiri.

Cinta mereka tumbuh cepat. Namun, ketika Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang, ia terkejut. Ia sadar bahwa pria yang dicintainya adalah putra kandungnya sendiri. Dengan hati bergetar, ia berusaha menghentikan hubungan terlarang itu.

Untuk mengulur waktu, Dayang Sumbi mengajukan sebuah syarat yang mustahil:

“Jika kau benar-benar ingin menikah denganku, buatlah danau besar dan perahu raksasa untuk berlayar — semua itu harus selesai dalam satu malam, sebelum fajar menyingsing.”

Kegagalan dan Amarah Sangkuriang

Dengan kesaktiannya, Sangkuriang memanggil makhluk halus dan roh penjaga hutan untuk membantunya. Dalam sekejap, tanah mulai terangkat, air memenuhi lembah, dan perahu besar hampir selesai. Dayang Sumbi yang panik melihat pekerjaannya hampir rampung segera mencari akal.

Ia memohon kepada para dewa agar menyingsingkan fajar lebih cepat. Langit pun memerah, ayam berkokok, dan para roh berhenti bekerja, mengira pagi telah tiba. Sangkuriang yang sadar telah ditipu murka besar. Dalam kemarahannya, ia menendang perahu yang belum selesai itu hingga terbalik dan jatuh menimpa tanah.

Perahu itulah yang kemudian berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu, yang kini dapat dilihat di utara Kota Bandung, bentuknya menyerupai perahu yang terbalik.

Pesan Moral dari Legenda

Kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi adalah legenda yang sarat makna moral. Ia mengajarkan tentang konsekuensi dari sumpah, pentingnya kejujuran, dan batas-batas moral yang tidak boleh dilanggar.

Sangkuriang mewakili manusia yang dikuasai ambisi dan kemarahan, sedangkan Dayang Sumbi melambangkan kesabaran dan penyesalan seorang ibu yang terlambat menyadari kesalahannya.

Selain sebagai kisah cinta tragis, legenda ini juga menjelaskan asal usul alam geologis di Tanah Sunda, dan menjadi pengingat bahwa setiap keindahan alam memiliki cerita spiritual di baliknya.

Penulis: Ngurah Ambara | Editor: Redaksi InfoDewataNews

🪶 Legenda Nusantara | Menyusuri kisah suci, mitologi, dan legenda penuh makna dari berbagai daerah di Nusantara. Ruang refleksi nilai budaya dan spiritual yang diwariskan turun-temurun.

0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami