![]() |
Ilustrasi seorang gadis menatap ponsel ditemani secangkir kopi yang mulai dingin di kafe kecil menggambarkan awal kisah cinta yang manis namun samar.Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
INFODEWATANEWS.COM — Di awal, semuanya terasa sempurna.Kamu baru kenal seseorang yang tiba-tiba hadir setiap waktu, selalu bilang “kamu istimewa”, kirim pesan selamat pagi dan malam tanpa absen, dan membuatmu merasa seperti satu-satunya orang di dunia.Tapi perlahan, kamu mulai merasa sesak seolah perhatian yang dulu manis berubah jadi beban.
Fenomena ini dikenal dengan istilah Love Bombing, ketika seseorang memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang berlebihan di awal hubungan untuk mendapatkan kendali emosional.
Cinta yang terasa terlalu cepat, terlalu intens, dan... ternyata bukan cinta yang sehat.
1. Apa Itu Love Bombing?
![]() |
| Ilustrasi gadis muda tersenyum menatap pesan romantis di layar ponsel — perhatian yang tampak manis namun menyimpan tanda tanya.Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
Love Bombing bukan sekadar bentuk sayang yang besar. Ini adalah pola perilaku manipulatif seseorang “mengebom” kamu dengan cinta, perhatian, dan janji manis, supaya kamu cepat merasa aman dan terikat.
Biasanya, pelaku Love Bombing ingin kamu bergantung padanya secara emosional. Setelah kamu terikat, mereka mulai berubah jadi lebih mengontrol, mudah marah, bahkan membuatmu merasa bersalah ketika ingin punya ruang sendiri.
Di awal kamu mungkin mengira itu cinta sejati, tapi perlahan sadar: yang mereka inginkan bukan kebersamaan, melainkan kendali.
2. Ciri-Ciri Love Bombing
![]() |
Ilustrasi gadis muda tersenyum menatap pesan romantis di layar ponsel perhatian yang tampak manis namun menyimpan tanda tanya.Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
Kamu mungkin sedang mengalami Love Bombing jika pasanganmu:
- Terlalu cepat mengungkapkan cinta dan komitmen padahal baru kenal.
- Sering memberi hadiah atau pujian besar-besaran di awal hubungan.
- Ingin selalu tahu kamu di mana, dengan siapa, dan sedang apa.
- Cepat tersinggung jika kamu butuh waktu sendiri.
- Membuatmu merasa bersalah ketika kamu ingin batasan.
Cinta yang sehat tumbuh perlahan, memberi ruang untuk saling kenal. Cinta yang terlalu cepat biasanya menyembunyikan sesuatu di baliknya.
3. Kenapa Love Bombing Bisa Terjadi?
![]() |
| Ilustrasi gadis yang mulai kewalahan dengan notifikasi pesan — cinta yang berlebihan bisa jadi tanda kontrol tersembunyi. Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
Biasanya, Love Bombing dilakukan oleh orang yang punya kebutuhan besar akan kontrol atau validasi. Mereka ingin merasa berkuasa dalam hubungan, dan menggunakan kasih sayang berlebihan untuk membuat kamu terikat secara emosional.
Ada juga yang melakukannya tanpa sadar karena takut kehilangan, mereka mengekspresikan cinta secara berlebihan, padahal belum memahami arti hubungan sehat.
Namun, apapun alasannya, hubungan seperti ini sering membuat satu pihak kelelahan secara emosional.
4. Dampak Emosional Love Bombing
![]() |
| Ilustrasi sepasang remaja berbincang di taman sore, cinta yang tampak hangat tapi diselimuti ketimpangan perasaan.Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
Awalnya, kamu akan merasa dicintai dan dimanja. Tapi lama-lama, perhatian itu berubah jadi tekanan.
Kamu mulai takut menolak, takut membuat kecewa, bahkan takut kehilangan rasa “dicintai” itu.
Love Bombing bisa membuat kamu kehilangan jati diri — karena terlalu sibuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi orang lain.
Pada akhirnya, kamu akan sadar: bukan cintanya yang kamu rindukan, tapi ketenangan yang dulu kamu punya sebelum ia datang.
5. Cara Menghadapi Love Bombing
![]() |
Ilustrasi gadis yang perlahan menemukan ketenangan — memilih mencintai diri sendiri sebelum kembali mencinta orang lain. Visual Foto: Ambara / InfoDewataNews |
Kalau kamu mulai curiga sedang mengalami Love Bombing, ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
- Perhatikan kecepatan hubungan. Cinta yang sehat tidak terburu-buru.
- Tegaskan batas pribadi. Jangan takut bilang “tidak” jika butuh ruang.
- Lihat konsistensi, bukan intensitas. Orang yang benar-benar peduli akan hadir secara stabil, bukan meledak-ledak di awal lalu menghilang.
- Cerita ke teman atau orang tepercaya. Perspektif luar bisa bantu kamu melihat hubungan secara lebih jernih.
- Ingat: kamu tidak egois karena menjaga diri.
Love Bombing seringkali terasa seperti mimpi indah di awal, tapi bisa berubah jadi badai yang perlahan merusak dari dalam.
Cinta sejati bukan tentang seberapa cepat seseorang datang, tapi seberapa tulus dia mau tetap tinggal ketika rasa tak lagi mudah.
Jadi, kalau perhatian seseorang terasa terlalu manis untuk jadi nyata — mungkin memang begitu adanya. Berhentilah mencari cinta yang berisik, dan temukan yang tumbuh dengan tenang.
🖋️ Penulis: Ngurah Ambara | InfoDewataNews
☕ Pecinta kopi dan senja, percaya bahwa cinta bukan soal seberapa keras datangnya, tapi seberapa tulus bertahannya. Tulisan ini untuk kamu yang pernah dibanjiri perhatian, tapi akhirnya tenggelam dalam kendali.






0Komentar