![]() |
| Ilustrasi wanita Bali sedang tertidur dalam suasana spiritual, menggambarkan simbolisme mimpi potong rambut menurut Primbon Jawa dan Hindu Bali, Visual AI Ambara / InfoDewataNews |
INFODEWATANEWS.COM - Mimpi selalu punya tempat istimewa dalam perjalanan batin manusia. Di Nusantara, tafsir mimpi bukan hanya dianggap sebagai kelanjutan dari pikiran bawah sadar, tetapi juga sebagai pesan halus yang datang dari alam, leluhur, atau getaran energi yang sedang mengelilingi seseorang. Dua tradisi besar yang sering dijadikan rujukan adalah Primbon Jawa dan spiritual Hindu, terutama yang berkembang kuat di Bali. Salah satu mimpi yang cukup sering dialami dan menyimpan beragam makna adalah mimpi potong rambut—sebuah simbol yang ternyata jauh lebih dalam dari sekadar perubahan penampilan dalam tidur.
Dalam Primbon Jawa, rambut dilihat sebagai bagian dari diri yang membawa pamor, harga diri, dan bahkan keberuntungan. Karena itu, mimpi tentang memotong rambut biasanya dikaitkan dengan perubahan besar dalam hidup, entah menuju arah yang lebih baik atau justru sebuah peringatan agar kita lebih berhati-hati. Bila seseorang bermimpi rambutnya dipotong pendek, Primbon sering menafsirkan hal ini sebagai pertanda datangnya rezeki atau keberuntungan yang muncul tiba-tiba. Sebaliknya, bila rambut hanya dipangkas sedikit, maknanya lebih condong pada proses pelepasan beban batin atau keinginan untuk menyegarkan kembali energi hidup.
Primbon juga memberi perhatian khusus pada simbol poni. Jika seseorang bermimpi memotong rambut bagian depan, itu dipercaya sebagai sinyal agar orang tersebut lebih memperhatikan kesehatan, baik fisik maupun mental. Rambut yang jatuh di area wajah dianggap mewakili energi yang berhubungan dengan pikiran, sehingga pemotongan poni dalam mimpi bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang memberi “alarm” halus untuk menjaga diri.
Tak berhenti di situ, Primbon Jawa sering menempatkan mimpi potong rambut sebagai momentum untuk introspeksi diri. Ada ajakan untuk menengok kembali jalur hidup, melihat apa yang perlu ditinggalkan, dan menentukan arah baru. Ini selaras dengan filosofi Jawa yang selalu menekankan pentingnya keseimbangan antara lahir dan batin.
Sementara itu, dalam tradisi spiritual Hindu, terutama di Bali, rambut bukan sekadar bagian dari tubuh fisik, tetapi juga dianggap sebagai tempat melekatnya energi duniawi. Karena itu, mimpi memotong rambut sering dihubungkan dengan proses pelepasan keterikatan materi. Pemotongan rambut dalam mimpi dipandang sebagai simbol seseorang yang sedang atau akan memasuki fase transformasi rohani—sebuah kesiapan untuk melangkah menuju kesadaran yang lebih tinggi.
Dalam ajaran Hindu, pemotongan rambut juga berkaitan erat dengan tapasya, yaitu proses disiplin diri dan pembersihan batin. Ketika seseorang bermimpi rambutnya dipotong, itu bisa berarti ia sedang berada dalam fase pemurnian energi atau bahkan pelepasan karma lama. Rambut yang dipotong merupakan lambang dari ego yang dikikis sedikit demi sedikit sehingga seseorang bisa menjadi lebih ringan, lebih jernih, dan lebih rendah hati dalam menjalani perjalanan spiritualnya.
Di Bali, banyak upacara suci melibatkan prosesi pemotongan atau perapian rambut, seperti pada upacara anak-anak atau simbol penyucian diri sebelum memasuki tahap kehidupan tertentu. Karena itu, saat mimpi potong rambut muncul, seringkali masyarakat memandangnya sebagai tanda penyucian batin, sebuah fase di mana seseorang sedang dibersihkan dari energi yang tidak lagi cocok dengan perjalanan hidupnya.
Jika kedua tradisi ini disatukan, kita mendapatkan gambaran yang kaya dan harmonis tentang makna mimpi potong rambut. Dari sisi Jawa, ia membawa pesan perubahan duniawi, rezeki, atau introspeksi. Dari sisi Hindu, ia membawa pesan transformasi rohani, pelepasan karma, dan pendalaman spiritual. Keduanya sama-sama mengarah pada satu titik: seseorang yang bermimpi memotong rambut sedang berada pada persimpangan penting dalam perjalanan hidupnya, baik di dunia luar maupun di kedalaman jiwanya.
Pada akhirnya, mimpi selalu berada di wilayah yang samar—antara pesan batin, simbol budaya, dan pengalaman pribadi yang sulit ditebak. Tafsir mimpi dari Primbon Jawa maupun spiritual Hindu memberikan sudut pandang yang kaya, namun tetap saja setiap orang punya cara sendiri untuk memaknainya. Ada yang merasa cocok, ada yang menganggapnya hanya bunga tidur, dan itu sepenuhnya wajar. Yang terpenting, mimpi bisa menjadi pengingat halus untuk lebih peka pada diri sendiri dan perjalanan hidup yang sedang dijalani. Percaya atau tidak, keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca. Yang jelas, mimpi selalu menyimpan cerita, dan bagaimana kita menafsirkannya—itulah yang membuatnya bermakna.
Editor: Redaksi
Mimpi sering berbisik pelan kepada jiwa. Sementara itu, sifat lahir hadir bagaikan jejak halus sejak kelahiran, memancarkan getaran watak yang menuntun langkah batin dan arah hidup setiap manusia.

0Komentar