![]() |
Imagine Instagram/ @Jeninasell_ |
INFODEWATANEWS.COM Karangasem - Bali memang terkenal dengan pantainya yang cantik, sunset yang romantis, dan budaya yang kaya. Tapi, jangan lupa, di timur Bali ada satu tempat yang nggak kalah keren — Pura Lempuyang Luhur. Tempat ini bukan cuma menawarkan keindahan, tapi juga petualangan dan nuansa spiritual yang bikin liburan kamu terasa lebih bermakna.
Terletak di kaki Gunung Lempuyang, Karangasem, pura ini menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Pemandangan alamnya luar biasa, udaranya sejuk, dan penuh aura magis khas Bali.
Kalau kamu pernah lihat foto viral “Gerbang Surga” dengan latar Gunung Agung, itulah bagian dari kompleks Pura Lempuyang. Tapi percaya deh, keindahan tempat ini jauh lebih dari sekadar spot foto keren.
✨ Sejarah Pura Lempuyang Luhur
Pura Lempuyang Luhur merupakan salah satu pura paling tua di Bali. Dipercaya sudah ada sejak zaman pra-Hindu, bahkan sebelum penyebaran agama Hindu di pulau ini. Nama Lempuyang berasal dari kata “empu” (orang suci) dan “hyang” (Tuhan), yang berarti tempat suci bagi para empu dalam memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Berdirinya Pura Lempuyang Luhur tidak lepas dari peristiwa jatuhnya "Bhatara Tiga" pada zaman dahulu dari Gunung Semeru di Bali dan kejadian setelah peristiwa tersebut.
Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul disebutkan Sang Hyang Parameswara membawa gunung-gunung di Bali dari Jambhudwipa (India), yaitu dari Gunung Mahameru. Rekaman Gunung Mahameru dibawa ke Bali dan dibagi menjadi tiga bagian besar dan juga bagian-bagian kecil. Bagian tengahnya berupa Gunung Batur dan Gunung Rinjani, sedangkan puncaknya berupa Gunung Agung.
Potongan-potongan yang lebih kecil lagi menjadi lereng-lereng gunung di Bali yang saling berkaitan. Gunung-gunung tersebut antara lain Gunung Tapsahi, Pengelengan, Siladnyana, Beratan, Batukaru, Nagaloka, Pulaki, Puncak Sangkur, Bukit Rangda, Trate Bang, Padang Dawa, Andhakasa, Uluwatu, Sraya dan Gunung Lempuhyang. Dalam bahasa Jawa Kuno Lempuh yang berarti "gamongan". Beliau membawa jajaran gunung yang mengelilingi Pulau Bali ini oleh Sang Hyang Parameswara sebagai lokasi para dewa manifestasi Tuhan untuk menjaga Bali.
Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul juga disebutkan bahwa Parameswara menugaskan putra Sang Hyang Agnijayasakti turun ke Bali dan menjaga kesejahteraan Bali dan terletak di Gunung Lempuhyang atau Gunung Gamorangan bersama para dewa lainnya.
Dalam Prasasti Sading C tahun 1072 Saka disebutkan bahwa Gunung Lempuhyang disebut juga Gunung Adri Karang. Di Gunung Adri Karang inilah Raja Jayasakti, karena itulah gunung itu disebut juga Karangsemadi. Raja Jayasakti diperintah oleh ayah Sang Hyang Guru untuk turun ke Bali membangun pura agar menjadi daerah yang aman dan makmur.
Raja Jayasakti mengundang para pendeta dan pembantunya serta rakyat untuk mewujudkan perintah Sang Hyang Guru untuk membangun Bali dengan memprakarsai pembangunan pura di Gunung Lempuhyang sebagai arca Tuhan sebagai Sang Hyang Iswara. Sebelumnya, Raja Jayasakti melakukan langkah awal dalam membangun kehidupan yang tenteram di Bali.
Sumber lain menyebutkan Pura Lempuyang Luhur dan Pura Sad Kahyangan lainnya didirikan pada abad ke-11 Masehi saat Mpu Kuturan mendampingi Raja Udayana memerintah Bali bersama ratunya. Pura Sad Kahyangan Didirikan untuk melindungi Bali agar masyarakat tetap melakukan hal-hal yang diperbolehkan menurut ajaran agama.
Meski terdapat perbedaan pendapat mengenai sejarah Pura Lempuyang Luhur, Menariknya pura ini merupakan salah satu dari Sad Kahyangan Jagat, yaitu enam pura utama penjaga keseimbangan spiritual Bali.
Pura Lempuyang dipercaya sebagai penjaga arah timur Pulau Bali, berfungsi menyeimbangkan energi positif di pulau ini bersama lima pura utama lainnya. pura ini dibangun sebagai tempat penghormatan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara, pelindung arah timur tempat matahari terbit.
Keberadaan Pura Lempuyang menunjukkan betapa pentingnya tempat ini, bukan hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan spiritual masyarakat Bali.
🎯 Daya Tarik Wisata Pura Lempuyang
1. Gerbang Surga (Gate of Heaven)
Ini dia spot yang bikin Pura Lempuyang terkenal hingga ke seluruh dunia. Dua pilar batu megah menjulang, membingkai gagahnya Gunung Agung di kejauhan. Kalau cuaca mendukung, kamu bakal dapat pemandangan luar biasa seperti lukisan. Foto dengan pantulan air (pakai teknik kaca oleh fotografer lokal) membuat hasil jepretanmu seperti berada di atas cermin. Estetik banget!
2. Suasana Pegunungan yang Asri dan Segar
Lokasi Pura Lempuyang berada di perbukitan hijau, dengan udara pegunungan yang sejuk. Sepanjang perjalanan, kamu akan ditemani pemandangan hutan tropis yang masih alami. Ketenangan dan kesejukan di sini bikin hati terasa damai, cocok banget buat kamu yang ingin kabur sejenak dari hiruk-pikuk kota.
3. Ribuan Anak Tangga Menuju Puncak
Buat yang suka tantangan, Pura Lempuyang Luhur bisa jadi pilihan tepat. Untuk mencapai pura tertinggi, kamu harus mendaki sekitar 1.700 anak tangga! Perjalanan ini bukan cuma soal fisik, tapi juga spiritual. Banyak orang meyakini, makin tinggi kamu mendaki, makin “bersih” pula pikiran dan hati.
Di sepanjang jalan, ada banyak pura-pura kecil tempat umat Hindu berdoa sebelum melanjutkan perjalanan ke atas. Rasanya benar-benar seperti perjalanan menuju puncak dunia.
4. Pemandangan Gunung Agung yang Megah
Salah satu hal yang membuat tempat ini begitu spesial adalah latar Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling sakral di Bali. Saat cuaca cerah, pemandangannya sungguh memanjakan mata. Awan-awan tipis yang menyelimuti puncaknya menambah kesan mistis dan magis.
🛕 Pura Sad Kahyangan, Pilar Spiritual Pulau Bali
Sebagai salah satu dari enam pura Sad Kahyangan, Pura Lempuyang memiliki posisi penting dalam spiritualitas umat Hindu Bali. Keenam pura tersebut dipercaya sebagai pilar penjaga keseimbangan energi Bali. Pura Lempuyang berada di bagian timur, berfungsi menjaga keseimbangan spiritual bersama pura-pura besar lainnya seperti Pura Besakih (di barat) dan Pura Uluwatu (di selatan).
Bagi masyarakat Bali, perjalanan ke pura ini bukan sekadar tamasya, melainkan juga perjalanan spiritual untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.
🏞️ Fasilitas Wisata Pura Lempuyang
Walaupun berada di area pegunungan, fasilitas di kawasan Pura Lempuyang cukup memadai:
- Area parkir luas, cocok untuk mobil maupun motor
- Warung makan dan minuman sederhana di sekitar area parkir
- Penyewaan kain kamben & selendang (wajib dipakai saat memasuki pura)
- Jasa ojek lokal untuk mengantar wisatawan ke titik-titik tertentu (khususnya bagi yang tidak ingin mendaki ribuan anak tangga)
- Toilet umum di area sekitar pura
🎟️ Tiket Masuk dan Biaya Lainnya
- Wisatawan lokal: Rp50.000
- Wisatawan asing: Rp100.000
- Parkir motor: Rp 5.000
- Parkir mobil: Rp 10.000
- Jasa ojek (opsional): Rp 30.000 – Rp 50.000 tergantung jarak
- Sewa kain & selendang: Sekitar Rp 10.000 – Rp 15.000
Harga bisa berubah sewaktu-waktu, jadi sebaiknya siapkan uang tunai secukupnya.
📍 Lokasi dan Rute Menuju Pura Lempuyang
- Alamat lengkap: Desa Purwa Ayu, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali
- Jarak dari Denpasar: Sekitar 2 jam perjalanan (kurang lebih 75 km)
- Akses jalan: Sudah beraspal dengan medan menanjak. Bisa ditempuh dengan motor atau mobil pribadi.
- Jika kamu datang dari arah Tirta Gangga — salah satu destinasi favorit di Karangasem — waktu tempuhnya sekitar 15-20 menit saja. Bisa jadi pilihan wisata satu jalur, nih!
📌 Tips Berkunjung ke Pura Lempuyang
- Datang pagi hari agar dapat cuaca cerah dan menghindari antrean panjang untuk foto
- Gunakan pakaian yang sopan, atau sewa kain dan selendang di lokasi.
- Bawa air minum sendiri jika berniat naik sampai ke puncak.
- Hormati adat dan budaya setempat. Ini tempat suci, bukan hanya sekadar tempat wisata.
- Siapkan stamina kalau ingin naik sampai pura paling atas.
- Jangan lupa bawa kamera atau smartphone dengan baterai penuh untuk mengabadikan momen kerenmu di “Gerbang Surga”.
Pura Lempuyang Luhur bukan hanya destinasi wisata biasa, tapi juga tempat di mana keindahan alam, budaya, dan spiritualitas bersatu. Setiap langkah menaiki tangganya terasa seperti perjalanan menuju pencerahan — ditemani sejuknya udara pegunungan dan pemandangan Gunung Agung yang megah.
Kalau kamu cari pengalaman liburan yang beda di Bali, nggak sekadar pantai atau keramaian kota, Pura Lempuyang Luhur wajib banget masuk bucket list kamu. Siap menjelajah ke "Gerbang Surga"? (am/id).
0Komentar