TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Pura Taman Ayun: Warisan Megah Kerajaan Mengwi yang Jadi Destinasi Wisata Budaya di Bali

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Selasa, Juni 10, 2025
Gambar Utama

 


Keindahan Pura Taman Ayun di Badung, Bali. Arsitektur khas Bali, taman luas, dan suasana yang damai jadi daya tarik utama ✨
Foto: @michutravel


INFODEWATANEWS.COM, Badung – Bali selalu menyimpan pesona budaya dan sejarah yang memikat hati wisatawan, salah satunya melalui keberadaan pura-pura megah yang tersebar di berbagai wilayah. Dari sekian banyak pura yang terkenal, Pura Taman Ayun di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, menjadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta wisata budaya. Terletak sekitar 19 kilometer dari Kota Denpasar, pura ini bukan hanya tempat suci umat Hindu, tetapi juga daya tarik wisata dengan keindahan arsitektur tradisional dan lanskap taman yang menawan.

Asal Usul Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun dibangun pada tahun 1634 oleh Raja Kerajaan Mengwi, I Gusti Agung Putu. Pada awalnya, pura ini dikenal dengan nama Taman Ganter dan berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur. Nama “Taman Ayun” sendiri memiliki makna “taman yang indah”, sesuai dengan penataannya yang dikelilingi kolam luas serta ditumbuhi tanaman khas Bali.

Dengan usianya yang sudah ratusan tahun, Pura Taman Ayun menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mengwi. Hingga kini, kompleks pura ini tetap terawat dengan baik, sehingga pengunjung bisa merasakan aura sejarah sekaligus menikmati suasana damai di tengah arsitektur khas Bali.

Keindahan Arsitektur dan Tata Ruang

Keunikan Pura Taman Ayun terletak pada tata ruangnya yang terdiri dari plataran luar (jaba) dan tiga plataran dalam. Setiap plataran memiliki fungsi serta nilai sakral tersendiri.

  • Plataran luar (jaba) terletak di sisi luar kolam. Dari sini, pengunjung melewati jembatan yang melintasi air menuju gerbang utama berupa gapura bentar. Gapura ini menjadi pintu masuk menuju area suci pura.

  • Plataran pertama menampilkan sebuah wantilan atau balai serba guna. Pada masa lalu, tempat ini sering digunakan untuk tajen (sabungan ayam) yang erat kaitannya dengan ritual keagamaan, serta pertunjukan kesenian Bali.

  • Plataran kedua menghadirkan suasana yang lebih indah dengan adanya bale bundar, tempat pengunjung dapat bersantai sambil menikmati panorama pura. Di sebelahnya terdapat kolam teratai yang memancarkan suasana tenang, dilengkapi dengan tugu air yang menyemprotkan air ke sembilan arah mata angin sebagai simbol keseimbangan alam.

  • Plataran ketiga merupakan bagian paling sakral, letaknya lebih tinggi dibandingkan plataran lain. Di sini terdapat sejumlah bangunan suci, seperti Meru, Candi, Gedong, Padmasana, dan Padma Rong Telu. Pintu utama menuju plataran ini disebut gelung agung, yang hanya dibuka saat upacara besar keagamaan berlangsung.

Tata ruang yang rapi, perpaduan antara arsitektur pura dan keindahan lanskap taman, menjadikan Pura Taman Ayun tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata budaya yang penuh nilai filosofi.

Daya Tarik Wisata

Selain fungsi religius, Pura Taman Ayun juga menjadi salah satu ikon wisata budaya di Bali. Kolam yang mengelilingi pura menciptakan kesan seolah-olah bangunan pura mengapung di atas air, menghadirkan panorama yang memikat setiap pengunjung.

Pengunjung juga dapat berkeliling area taman sambil menikmati udara segar, pepohonan rindang, serta berbagai tanaman langka khas Bali yang ditanam di sekitar pura. Suasana asri ini membuat Pura Taman Ayun menjadi lokasi yang cocok untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk perkotaan.

Selain itu, pura ini sering menjadi lokasi favorit fotografer karena menyajikan komposisi alam, budaya, dan arsitektur tradisional yang indah dalam satu tempat. Tidak heran jika Pura Taman Ayun termasuk dalam daftar situs warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.

Fasilitas dan Tiket Masuk

Untuk kenyamanan wisatawan, Pura Taman Ayun dilengkapi berbagai fasilitas, seperti area parkir luas, toilet umum, warung makan, hingga tempat duduk untuk bersantai. Pengunjung juga dapat menikmati makanan dan minuman ringan di sekitar pura.

Harga tiket masuk pun sangat terjangkau, yakni Rp 15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 30.000 untuk wisatawan mancanegara. Sementara tarif parkir hanya Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Perlu dicatat, harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola.

Pura ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, sehingga wisatawan dapat menyesuaikan kunjungan dengan jam operasional.

Menikmati Harmoni Budaya dan Alam

Mengunjungi Pura Taman Ayun bukan hanya soal melihat bangunan bersejarah, melainkan juga pengalaman menyatu dengan budaya Bali yang kental. Perpaduan antara keindahan arsitektur pura, suasana tenang taman, serta nilai spiritual yang terkandung di dalamnya memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam budaya Bali, Pura Taman Ayun menjadi destinasi yang wajib masuk dalam daftar perjalanan. Dengan tiket masuk yang ramah di kantong, fasilitas lengkap, dan panorama menawan, tempat ini menawarkan pengalaman wisata budaya yang autentik sekaligus menyenangkan.

Penulis : Ngurah Ambara 

0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami