TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Mengenal Nama-Nama Hari dan Kalender Bali: Triwara, Pancawara, Wuku, Saptawara, dan Sasih

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Kamis, November 27, 2025
Gambar Utama

Ilustrasi Membaca 'wariga' (kalender Bali) bersama kakek, mewarisi kearifan dan tradisi leluhur. Sebuah momen ketenangan di teras rumah Bali. Visual : Ambara /InfoDewataNews. 


INFODEWATANEWS.COM - Di Bali, setiap kelahiran dan peristiwa dalam hidup diyakini memiliki kaitan dengan waktu dan energi alam. Oleh karena itu, kalender Bali bukan hanya sekadar hitungan hari dan bulan seperti kalender Masehi, melainkan panduan hidup yang sarat makna spiritual, budaya, dan filosofi. Sistem penanggalan ini memadukan Saptawara, Triwara, Pancawara, Sasih, dan Wuku, yang saling terkait untuk menentukan hari baik, upacara adat, karakter manusia, hingga keberuntungan.

Mengetahui kalender Bali membantu masyarakat memahami diri sendiri, mengenali sifat bawaan sejak lahir, dan menyesuaikan langkah hidup agar selaras dengan alam dan tradisi. Bahkan, pengetahuan ini sudah diajarkan sejak Sekolah Dasar di Bali sebagai bagian dari pendidikan budaya, agar generasi muda menghargai warisan leluhur dan filosofi lokal sejak dini.

Triwara – Siklus Tiga Hari dalam Kalender Bali

Triwara adalah siklus tiga harian yang masing-masing membawa energi berbeda:

  • Pasah – artinya “tersisih”. Biasanya dihindari untuk memulai kegiatan atau upacara baru.
  • Beteng – artinya “makmur”. Hari baik untuk kegiatan yang berhubungan dengan hidup manusia (Manusa Yadnya), misalnya pernikahan.
  • Kajeng – artinya “tekanan yang tajam”. Hari ini kurang baik untuk memulai sesuatu yang baru.

Pancawara – Siklus Lima Hari Energi

Pancawara terdiri dari lima hari, masing-masing memiliki karakter unik:

  • Umanis – seperti kucing dan tikus: periang, mudah bergaul, pendendam, rejekinya besar tapi tantangannya juga besar.
  • Paing – seperti harimau: mandiri, memiliki banyak musuh, tidak mudah dikalahkan, mudah diperdaya.
  • Pon – seperti kambing: cepat mengambil keputusan, kadang emosi meledak, hidupnya cukup berkecukupan.
  • Wage – seperti sapi: lurus dalam tindakan, tetapi rentan terhadap fitnah.
  • Kliwon – seperti kera dan anjing: pandai berbicara, ingatan tajam, sulit diajak kompromi, ambisinya besar, rintangannya tidak terlalu banyak.

Wuku – Siklus 210 Hari

Wuku atau Pawukon adalah siklus 210 hari, dibagi menjadi 30 wuku, masing-masing berlangsung 7 hari. Berikut daftar 30 wuku:

Sinta, Landep, Ukir, Kulantir, Tolu, Gumbreg, Wariga, Warigadean, Julungwangi, Sungsang, Dungulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Krulut, Merakih, Tambir, Medangkungan, Matal, Uye, Menail, Perangbakat, Bala, Ugu, Wayang, Kelawu, Dukut, Watugunung

Setiap wuku memiliki simbol, filosofi, dan karakter yang berbeda, dan digunakan untuk menentukan hari baik dalam upacara, kelahiran, dan keputusan penting.

Saptawara – Tujuh Hari dalam Seminggu

Saptawara adalah nama-nama tujuh hari dalam seminggu versi Bali:

  • Senin : Soma
  • Selasa : Anggara
  • Rabu : Budha
  • Kamis : Wraspati
  • Jumat : Sukra
  • Sabtu : Saniscara
  • Minggu : Redite

Setiap Saptawara membawa energi tertentu yang memengaruhi kepribadian, keberuntungan, dan aktivitas sehari-hari.

Sasih – Bulan dalam Kalender Bali

Sasih adalah bulan dalam kalender Bali yang mengikuti fase bulan, berbeda dengan kalender Masehi. Dalam setahun terdapat 12 Sasih:

  • Sasih Kasa – bulan pertama
  • Sasih Karo – bulan kedua
  • Sasih Katiga – bulan ketiga
  • Sasih Kapat – bulan keempat
  • Sasih Kalima – bulan kelima
  • Sasih Kanem – bulan keenam
  • Sasih Kapitu – bulan ketujuh, bulan paling gelap
  • Sasih Kaulu / Kawolu – bulan kedelapan
  • Sasih Kasanga – bulan kesembilan
  • Sasih Kadasa – bulan kesepuluh, bulan paling terang
  • Sasih Jiyestha – bulan kesebelas
  • Sasih Sadha – bulan kedua belas

Sasih menjadi panduan untuk upacara besar, festival, dan ritual keagamaan.

Kalender Bali lebih dari sekadar hitungan hari. Triwara, Pancawara, Saptawara, Sasih, dan Wuku menyimpan filosofi hidup dan energi yang memengaruhi keputusan, karakter, dan cara kita menjalani hari. Pengetahuan ini mengajarkan kita untuk selaras dengan alam, menghargai tradisi, dan mengatur langkah hidup dengan bijak.

Bagi masyarakat Bali, kalender ini adalah panduan hidup yang sarat makna, membantu menentukan hari baik, mempersiapkan upacara adat, dan memahami watak manusia berdasarkan kelahiran. Dengan memahami filosofi di balik kalender Bali, kita bisa menemukan cara menjalani hidup dengan ritme lebih seimbang, selaras, dan bermakna, menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan dalam harmoni budaya.

Penulis : Ngurah Ambara
Editor Redaksi, InfoDewataNews

0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami