![]() |
Pemedek bersembahyang di Pura Kereban Langit, pura unik di dalam goa dengan atap langit terbuka, yang diyakini membawa berkah keturunan.(Foto PemkabBadung). |
INFODEWATANEWS.COM, Badung – dikenal sebagai Pulau Seribu Pura karena hampir setiap sudut pulau ini memiliki tempat suci yang sarat nilai spiritual dan budaya. Salah satu pura yang menyimpan kisah unik sekaligus menarik perhatian wisatawan adalah Pura Kereban Langit. Terletak di Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pura ini hanya berjarak sekitar 13 kilometer dari Kota Denpasar.
Tidak seperti pura pada umumnya yang berdiri megah di area terbuka, Pura Kereban Langit justru berada di dalam sebuah goa. Keunikan inilah yang menjadikannya berbeda sekaligus sakral di mata umat Hindu maupun pengunjung lainnya.
Asal Usul Nama dan Makna Spiritual
Nama "Kereban Langit" berasal dari kata “kereb” yang berarti atap. Sesuai namanya, pura ini memiliki atap berupa langit terbuka karena terdapat lubang besar di bagian atas goa. Cahaya matahari yang masuk dari celah tersebut menciptakan suasana magis sekaligus menenangkan, membuat siapa saja yang datang merasa lebih dekat dengan alam dan Sang Pencipta.
Pura ini dipercaya sudah ada sejak abad ke-10, meskipun tidak ada catatan pasti siapa pendirinya. Menurut cerita rakyat, pura ini dibangun oleh seorang pertapa sakti yang bermukim di goa tersebut. Dari sinilah berkembang keyakinan bahwa Pura Kereban Langit menjadi tempat yang penuh energi spiritual.
Legenda Kelahiran Raja Masula-Masuli
Selain sebagai tempat pemujaan, pura ini juga erat kaitannya dengan legenda Bali Kuno. Dikisahkan, Raja Sri Jayakasunu yang memerintah pada abad ke-14 tidak kunjung mendapatkan keturunan. Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya sang raja mendapat petunjuk untuk mencari “tirta salaka” atau air suci di sebuah goa.
Utusan kerajaan yang dikirim menemukan mata air di dalam goa yang kini dikenal sebagai Pura Kereban Langit. Air tersebut dibawa pulang dan diminum oleh raja serta permaisurinya. Tak lama kemudian, lahirlah anak kembar buncing yang dikenal sebagai Sri Masula-Masuli, penguasa Bali Kuno yang terkenal bijaksana dan adil.
Sejak itu, Pura Kereban Langit diyakini sebagai tempat suci untuk memohon keturunan, sekaligus tempat berdoa agar segala harapan bisa terkabul. Hingga kini, banyak pasangan yang datang dengan niat spiritual tersebut.
Dewa-Dewa yang Dipuja
Di dalam pura, terdapat beberapa pelinggih yang ditujukan untuk memuja para dewa. Beberapa di antaranya adalah Dewa Wisnu, Ratu Gede Lingsir, Ratu Ayu, dan Ratu Made. Kehadiran para dewa ini menambah nilai kesakralan Pura Kereban Langit.
Pada hari-hari besar keagamaan Hindu, seperti Hari Raya Saraswati dan Siwalatri, pura ini selalu dipadati umat yang datang untuk sembahyang dan bersemedi. Suasana hening goa yang beratapkan langit terbuka menjadikan momen spiritual terasa begitu mendalam.
Keindahan Alam dan Arsitektur
Selain nilai religiusnya, Pura Kereban Langit juga memiliki daya tarik wisata budaya dan alam. Pura ini berada di tepi tebing Sungai Campuhan, dikelilingi pepohonan hijau yang menyejukkan. Aliran air yang jernih berpadu dengan udara segar menciptakan suasana damai, cocok untuk meditasi dan perenungan diri.
Di area pura juga terdapat arca dan relief purbakala. Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung mencatat ada sekitar 6 arca kuno, salah satunya menggambarkan tokoh pewayangan yang diyakini adalah Arjuna dari kisah Mahabharata. Nilai seni dan sejarah inilah yang membuat Pura Kereban Langit dinobatkan sebagai cagar budaya.
Etika dan Tata Cara Berkunjung
Bagi wisatawan maupun umat Hindu yang ingin berkunjung, terdapat aturan khusus yang wajib dipatuhi. Pengunjung harus mengenakan pakaian sopan dengan kain dan selendang sebagai tanda hormat. Sebelum masuk ke area utama pura, biasanya umat melakukan pengelukatan atau penyucian diri dengan tirta suci yang dipimpin oleh pemangku pura.
Kesucian pura harus tetap dijaga. Oleh karena itu, pengunjung dilarang bersikap gaduh, tidak sopan, atau mengambil foto tanpa izin, terutama saat berlangsungnya upacara keagamaan. Hal ini bertujuan menjaga ketenangan dan menghormati umat yang sedang bersembahyang.
Wisata Spiritual dan Budaya
Pura Kereban Langit kini menjadi salah satu destinasi wisata spiritual di Badung. Banyak pengunjung datang bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk merasakan energi positif dan kedamaian di tempat ini. Perpaduan antara arsitektur pura, kisah legenda, serta suasana goa dengan cahaya alami membuatnya benar-benar berbeda dari pura lain di Bali.
Dengan nilai sejarah, spiritual, dan budaya yang tinggi, Pura Kereban Langit layak menjadi salah satu ikon wisata religi di Bali. Keberadaannya tidak hanya memperkaya khazanah warisan budaya Bali, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban di pulau dewata.
Penulis : Ngurah Ambara
0Komentar