TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

Tampil Sempurna di PKB XLVII, Seka Palegongan Natar Ayun Banjar Saba Sukses Bikin Penonton Terhipnotis!

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Selasa, Juli 15, 2025
Gambar Utama


Penampilan Seka Palegongan Natar Ayun Banjar Saba di Gedung Ksirarnawa PKB XLVII Denpasar, membawakan Legong dan Tabuh Klasik penuh semangat, Selasa (15/7/2025).


INFODEWATANEWS.COM, DENPASAR –Ajang bergengsi Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII kembali menghadirkan suguhan spektakuler. Kali ini, giliran Duta Kesenian Kota Denpasar, Seka Palegongan Natar Ayun Banjar Saba, Desa Adat Penatih Puri, Kecamatan Denpasar Timur yang sukses menyihir ratusan pasang mata penonton di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (15/7/2025).

Dengan persiapan panjang sejak awal tahun, Seka Palegongan Natar Ayun tampil maksimal membawakan rangkaian pementasan megah. Mereka tampil mebarung dengan Duta Kabupaten Bangli dalam pertunjukan yang penuh energi, keanggunan, dan nuansa sakral.

Koordinator Seka Palegongan Natar Ayun, I Made Dwiyita Whraspati, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas penampilan gemilang yang mampu mereka suguhkan kepada penonton PKB tahun ini. “Ini adalah buah dari kerja keras, latihan disiplin, dan bimbingan para seniman senior. Kita persembahkan semua ini untuk masyarakat dan Kota Denpasar tercinta,” ungkapnya.

Dalam pertunjukan kali ini, Seka Palegongan Natar Ayun menghadirkan empat suguhan utama, yakni:Tabuh Petegak Palegongan Klasik ‘Kulicak’, Tari Legong Klasik ‘Legong Jobog’, Tabuh Kreasi ‘Surya Pujaning Ayun’, Legong Kreasi ‘Ksatria Brahmana’

Penampilan mereka tidak hanya memanjakan mata tetapi juga menghadirkan sensasi magis di panggung PKB, berkat paduan tabuh klasik, gerakan tari lemah gemulai namun bertenaga, serta garapan kreatif yang sarat makna.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, yang hadir langsung dalam penampilan ini turut memberikan apresiasi tinggi. “Kita bangga dengan penampilan luar biasa dari duta kesenian Denpasar, khususnya Seka Palegongan Natar Ayun. Kreativitasnya sangat terasa dari pemilihan konsep, aransemen tabuh, dan penyajian tari yang menyatu apik di atas panggung,” katanya.

Menurutnya, PKB XLVII tahun ini menjadi ajang pembuktian bahwa regenerasi seniman di Kota Denpasar berjalan dengan baik. “Bukan hanya menghibur, pementasan mereka juga memberikan pesan kuat untuk tetap bangga dengan budaya sendiri,” lanjut Raka Purwantara.

Suasana Gedung Ksirarnawa dipenuhi decak kagum penonton. Alunan tabuh yang sakral berpadu dengan gerakan tari yang luwes seolah membawa penonton menyelami keindahan budaya Bali. Tak sedikit penonton yang memberikan tepuk tangan meriah usai tiap penampilan selesai.

“Dari awal sampai akhir penampilannya keren banget! Rapi, kompak, energik,” ujar salah satu penonton asal Denpasar, Ni Made Arisna.

Dengan pementasan maksimal tersebut, Seka Palegongan Natar Ayun berhasil mengharumkan nama Kota Denpasar dan semakin menegaskan eksistensinya di kancah seni Bali. 

Penampilan Seka Palegongan Natar Ayun malam itu bukan sekadar tontonan, tetapi juga menjadi bentuk persembahan suci kepada seni dan budaya Bali yang diwariskan secara turun-temurun. Dengan tetap menjaga pakem klasik Legong dan Tabuh Bali, mereka membuktikan bahwa tradisi tidak pernah kehilangan tempat di hati generasi muda Denpasar.

Lebih dari itu, pertunjukan ini menjadi simbol semangat “Ajeg Bali” — di mana kreativitas berjalan beriringan dengan pelestarian nilai budaya. Para seniman muda Natar Ayun menunjukkan bahwa di tengah arus modernisasi, seni tradisi tetap bisa tampil relevan dan berkelas, tanpa kehilangan jati diri lokalnya.

Melalui ajang Pesta Kesenian Bali XLVII, Denpasar menegaskan komitmennya untuk terus mendukung seniman muda agar terus berkarya dan mengembangkan potensi budaya daerah. Kehadiran mereka di panggung Ksirarnawa menjadi bukti nyata bahwa Bali memiliki sumber daya kreatif yang tak pernah padam, selalu siap menginspirasi dan mempersembahkan karya terbaik bagi masyarakat dan dunia.

Dengan sorotan lampu yang perlahan meredup dan tepuk tangan yang menggema hingga akhir, pementasan ini menutup hari dengan kesan mendalam. Seka Palegongan Natar Ayun bukan hanya tampil memukau, tetapi juga meneguhkan Denpasar sebagai salah satu pusat denyut kehidupan seni dan budaya Bali. (am/Idn). 


🖋️ Penulis: Ngurah Ambara
✍️ Editor: Redaksi InfoDewataNews


0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami