TpOoBSG9TfCoGSd9TpY5GfC8Ti==
Light Dark

FEB Unud Dorong Inovasi Pengolahan Sampah Bernilai Ekonomis, Desa Sidakarya Siap Jadi Percontohan Ekonomi Sirkular di Bali

👤 Ngurah Ambara | InfoDewataNews    ðŸ•’ Kamis, Agustus 07, 2025
Gambar Utama

 

Kegiatan pengabdian masyarakat "Meningkatkan Nilai Ekonomis dari Produk Olahan Sampah" oleh FEB Unud bersama BUMDes Sari Sudha Amreta Sudha Sidakarya, Selasa (1/7) di TPS3R Kerta Dalem, Desa Sidakarya, Denpasar. /Foto:  InfoDewataNews

INFODEWATANEWS.COM, Denpasar - Sampah akan menjadi permasalahan bagi kehidupan jika jumlahnya terus meningkat dan tidak dikelola dengan baik.  Implementasi pengelolaan sampah seringkali menghadapi tantangan kompleks terkait dengan kompetensi sumber daya manusia, anggaran, dan regulasi. 

Salah satu solusi dari pengelolaan sampah adalah penerapan ekonomi sirkuler, dimana memungkinkan smpah dapat diproses kembali menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi. Hal ini selaras dengan prinsip ekonomi pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia sendiri, masalah sampah dan pelaksanaan ekonomi sirkuler itu sendiri menjadi tantagan tersendiri terutama karena minimnya kesadaran pemilahan sampah sejak dini. 

Dimana seharusnya, sebelum mencapai tempat pembuangan akhir (TPA), sampah perlu dilpilah, untuk selanjutnya bisa melalui proses pengolahan secara biologis dan mekanis (MBT) untuk memisahkan limbah yang dapat didaur ulang, dapat terurai, dan dapat dimanfaatkan melalui pembakaran. Dengan demikian, Partisipasi masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan ekonomi sirkuler ini. 

Kota Denpasar tercatat menghasilkan 357.985 ton sampah per tahun, tertinggi di Provinsi Bali. Data ini mencerminkan adanya konsentrasi produksi sampah yang lebih tinggi di wilayah perkotaan, yang dapat dikaitkan dengan tingkat populasi, aktivitas ekonomi, dan urbanisasi. 

Tingginya timbulan sampah di Kota Denpasar tentunya menjadi permasalahan harus segera ditangani baik oleh pemerintah kota sampai ke tingkat kelurahan atau desa. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Sari Sudha Amreta Sudha Sidakarya memiliki peran strategis dalam mendukung pengelolaan sampah secara terintegrasi di tingkat masyarakat desa. 

Pemerintah desa memiliki peran yang krusial dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah terutama sampah organik, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis. Namun, pengelolaan sampah di desa ini masih menghadapi 

sejumlah tantangan yang memerlukan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara, serta beban biaya penanganan tinggi bagi pemerintah daerah.

Menjawab kondisi tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana melalui Program Udayana Mengabdi menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Meningkatkan Nilai Ekonomis dari Produk Olahan Sampah di BUMDes Sari Sudha Amreta Sudha Sidakarya”.

Acara ini digelar pada Selasa, 1 Juli 2025 di TPS3R Kerta Dalem, Desa Sidakarya, dengan melibatkan dosen, mahasiswa FEB Unud, aparat desa, pengurus BUMDes, anggota TPS3R, serta perwakilan mahasiswa Singapore University of Social Science . 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi produk olahan sampah di BUMDesa Sari Sudha Amreta Sudha Sidakarya sekaligus membuka dan menguatkan jaringan kerja sama dengan pemerintah serta sektor swasta, sehingga dapat meningkatkan pemahaman para pelaku dalam mengembangkan produk bernilai tambah dan memperkokoh kolaborasi lintas pihak dalam pengelolaan produk olahan sampah.

Dalam sesi pembukaan, Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, S.E., M.Si. selaku Ketua Tim Pelaksana menegaskan bahwa pendekatan ekonomi sirkular dapat mengubah limbah menjadi sumber pendapatan baru bagi desa. 

“Kami mendorong BUMDes Sidakarya tidak sekadar mengelola sampah, tetapi juga merancang produk kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya. 

Kegiatan dilanjutkan dengan workshop dan diskusi interaktif yang dipandu oleh narasumber ahli: Dr. Drs. I Made Sara Wijana, M.Si. (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Unud) dan Made Andy Kurnia Prayoga, S.Kom. (CEO Sangkara Waste Management) .

Kegiatan berjalan dengan penuh antusias dari peserta pengabdian. Sebelum dilakukan kegiatan, hanya sedikit dari peserta yang memahami bagaimana sampah dapat diolah menjadi produk bernilai jual. Setelah kegiatan dilakukan, seluruh peserta meningkat pemahamannya terkait dengan 

pengolahan sampah hingga bentuk produk kompos serta pemasaran produk olahan sampah. Selain itu, melalui kuesioner dan diskusi juga terungkap ide-ide untuk 

pengembangan pemasaran digital produk olahan sampah, Desa Sidakarya melalui TPS3R  juga dapat mengembangkan kegiatan edukasi ke masyarakat untuk memilah sampahnya dari lingkungan terkecil yaitu keluarga sesuai dengan regulasi yang ada di Kota Denpasar. Selain itu, akan dilakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui komposisi kompos hasil olahan sampah. 

Dari pihak pengurus BUMDes dan anggota TPS3R berkomitmen mengadopsi metode yang dipelajari, sementara aparat desa menyatakan akan menyediakan dukungan anggaran operasional TPS3R. 

Dari Perbekel Desa mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan berkelanjutan dan nantinya dapat menjadikan BUMDes Sari Sudha Amreta Sudha Sidakarya sebagai percontohan ekonomi sirkular di Bali yang membuktikan bahwa limbah bukan beban, melainkan peluang usaha inovatif dan berkelanjutan.


0Komentar

Copyright© - INFODEWATANEWS.COM . Develop by Komunitas Ngranjing.
Tentang Kami | Perjalanan Kami | Makna Logo | Privasi | Syarat dan Ketentuan | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Redaksi | Kontak Kami